Gubernur Kalimantan Timur 2 Periode Awang Faroek Meninggal Dunia: Dijuluki Bapak Pembangunan
Gubernur Kalimantan Timur 2008-2018 Awang Faroek (76) Ishak meninggal dunia di RSUD Kanujoso Djatiwibowo
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS,COM, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur 2008-2018 Awang Faroek Ishak (76) meninggal dunia pada Minggu (22/12/2024).
Awang Faroek Ishak mengembuskan napas terakhir di RSUD Kanujoso Djatiwibowo pukul 21.15 Wita.
Informasi yang diperoleh TribunKaltim.co, jenazah Awang Faroek Ishak akan dibawa ke Kota Samarinda.
Baca juga: KPK Geledah 3 Rumah di Kaltim dan Bongkar 4 Brankas Usut Kasus Tambang Awang Faroek, Ini Temuannya
Kala itu, saat pukul 00.48 Wita, iring-iringan jenazah Awang Faroek Ishak melakukan perjalanan darat dari Kota Balikpapan ke rumah duka di Jalan Sei Barito, Samarinda.
Dijelaskan oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik yang turut hadir bersama Sekretaris Daerah Sri Wahyuni ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Kota Balikpapan.
Sosok Awang Faroek Ishak dikenal peduli terhadap masyarakat, selalu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik secara pribadi mengenal Awang Faroek Ishak yang menorehkan sejumlah sejarah perjuangannya untuk memajukan Kalimantan Timur.
Di antaranya, seperti pembangunan Tol Balikpapan Samarinda, Jembatan Mahakam IV, Bandara APT Pranoto Samarinda, Bandara Maratua Berau, Beasiswa Kaltim Cemerlang.
"Beliau salah satu pemimpin terbaik Kaltim. Mari kita doakan semoga almarhum husnul khatimah dan semua keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Akmal Malik.
Sebagai bentuk penghormatan, Akmal Malik memberi arahan agar segera dibuatkan undangan untuk berkumpul di Masjid Pemprov Kaltim untuk salat dan melepaskan jenazah pada Senin 23 Desember 2024.
"Seluruh OPD dan Kepala Dinas (Kadis) diharapkan hadir," arahan Akmal Malik.
Baca juga: KPK Panggil 3 Tersangka Kasus Korupsi IUP Kaltim, Termasuk Eks Gubernur Awang Faroek Ishak
Sebagaimana informasi yang beredar, Awang Faroek Ishak akan dikebumikan di di Tenggarong, Kukar pada Senin (23/12/2024) di samping kuburan sang anak Awang Ferdian.
Dijuluki sebagai bapak pembangunan
Awang Faroek Ishak dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim, tokoh penting terbentuknya provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Awang Faroek Ishak merupakan Gubernur Kaltim dua periode.
Setelah tidak menjabat Gubernur Kaltim, Awang Faroek terjun ke politik sebagai anggota DPR RI melalui Partai Nasdem.
Almarhum dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim.
Selama menjabat di Bumi Etam, banyak infrastruktur dibangun, mulai dari jembatan, pelabuhan, sampai KIPI Maloy.
Baca juga: KPK Periksa Dayang Donna Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek, Dalami Soal Penerbitan IUP
"Kami kehilangan seorang pemimpin visioner, tokoh pembangunan, dan panutan yang telah memberikan dedikasi luar biasa bagi kemajuan Kalimantan Timur. Semangat, pemikiran, dan jasa beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus," tulis Pemprov Kaltim di Instagram.
"Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik, diterima segala amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan, Selamat jalan, Bapak Pembangunan Kaltim. Kalimantan Timur berduka," tutup keterangan resmi Pemprov Kaltim.
Pada September 2021, Awang Faroek lebih dulu ditinggal anak laki-lakinya, Awang Ferdian Hidayat, yang meninggal dunia karena sakit.
Tokoh penting terbentuknya Kalimantan Utara
Awang Faroek adalah sosok yang berperan dalam pemekaran Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi provinsi, setelah melepaskan diri dari Kalimantan Timur.
Semasa aktif di politik, ia lantang mendorong terbentuknya Provinsi Kaltara yang kala itu masih tergabung dalam Kaltim.
Tekad tersebut ia sampaikan dalam Pilgub 2008.
Saat itu ia berjanji akan memperjuangkan Kaltara sebagai DOB alias Provinsi ke 34 di Indonesia.
"Alhamdulillah, sejak 2008 berdasarkan janji saya di Lapangan Agatis, bahwa saya akan berjuang sekuat tenaga agar mewujudkan Provinsi Kaltara. Kita harus bersyukur karena perjuangan ini akhirnya menuai hasil yang baik," tutur Awang Faroek, Selasa (7/5/2013) mengutip kaltimprov.go.id.
Dia mengingatkan, bahwa tujuan dibentuknya provinsi Kaltara adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memudahkan pelayanan publik di wilayah utara Kaltim.
Menurutnya, seorang gubernur tidak mungkin mampu melakukan pengendalian pelayanan publik, jika jumlah wilayah di daerah sangat luas.
Oleh sebab itu, pemekaran provinsi Kaltara sangat tidak berlebihan untuk membantu fungsi kontrol pemerintahan.
Pembentukkan Provinsi Kaltara meliputi Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan serta Tana Tidung dan Kota Tarakan berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2012.
Perhatian Awang Faroek terhadap Kaltara juga terus berlanjut saat Provinsi Kalimantan Utara sudah terbentuk.
Ia sempat menyarankan agar Pemprov Kaltara segera mencari lokasi di luar Tanjung Selor, untuk membangun kantor pemerintahan Pemprov Kaltara.
Kala itu, ia menyarankan wilayah pesisir, Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, cocok sebagai pusat perkantoran Pemprov Kaltara.
"Carikan lahan seluas 1.000-2.000 hektare di kawasan Tanah Kuning yang dekat dengan laut. D isitu dibangun pusat pemerintahan seperti Bukit Pelangi di Sangatta atau Putra Jaya di Malaysia, juga bisa dibangun pelabuhan besar di pinggir laut. Namun yang terpenting, bangun dulu jalan yang bagus dari Tanjung Selor menuju Tanah Kuning. Ini saran saya," ucapnya pada 9 Oktober 2013.
Penulis: Rita Lavenia
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Hari Ini Jasad Awang Faroek Ishak akan Dilepaskan di Masjid Pemprov Kaltim Samarinda
dan
Awang Faroek Ishak Dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim, Tokoh Penting Terbentuknya Kaltara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.