Benarkan Staf UIN Makassar yang Meninggal Tersangka Kasus Uang Palsu? Ini Penjelasan Kapolres Gowa
Staf yang meninggal dan diisukan jadi salah satu tersangka ternyata tak terlibat dalam sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang staf Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar meninggal dunia karena syok saat disebut jadi salah satu pelaku sindikat uang palsu.
Staf tersebut diisukan jadi salah satu dari tiga orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang dalam kasus uang palsu ini.
Ternyata, staf tersebut bukanlah tersangka dalam kasus uang palsu.
Demikian yang diungkapkan oleh Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak.
Ia menuturkan, meski nama staf tersebut disebut oleh salah satu tersangka, namun tak ada bukti yang cukup untuk mengaitkan almarhum dengan produksi uang palsu.
"Yang meninggal itu bukan tersangka produksi maupun peredaran uang palsu,"
"Walaupun nama almarhum disebut oleh salah satu tersangka,"
"Hal ini tidak mempengaruhi proses penyelidikan," ungkap Reonald, dikutip dari Kompas.com.
Diwartakan sebelumnya, pihak kepolisian memburu tiga orang yang diduga kuat terlibat kasus sindikat uang palsu.
Salah satu dari tiga orang tersebut berinisial M, seorang satf UIN Alauddin Makassar.
Namun, M telah dinyatakan meninggal dunia karena syok namanya disebut-sebut dalam kasus uang palsu ini.
Baca juga: Ongkos Produksi Uang Palsu Rp100 Ribu hanya Rp56 Ribu, Polisi: Pecahan Kecil Tak Dicetak, Tak Untung
Terlebih, Kepala Perpustakaan UIN Makassar, Andi Ibrahim dan staf kampus lainnya, Munin Nasir lebih dulu jadi tersangka.
Diketahui, pihak kepolisian telah menangkap 17 tersangka kasus peredaran uang palsu ini.
17 tersangka ini diringkus di lokasi berbeda, di antaranya Gowa, Makassar, Wajo, Mamuju Sulawesi Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.