2 PMI Asal Jembrana Bali Meninggal, Jenazah Kariani Dipulangkan Setelah Galang Dana 4.500 Dolar AS
Putu Kariani sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Turki pada 14 Desember 2024.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Dua Pekerja Migran Indonesia asal Jembrana Bali meninggal dunia saat bekerja di luar negeri.
Keduanya meninggal karena sakit.
Adalah Ni Putu Kariani (44) yang dilaporkan meninggal dunia di Turki pada 14 Desember 2024.
Sementara I Ketut Ardika Yasa (26), meninggal dunia tiga pekan sebelumnya atau tepat pada 23 November 2024.
Baca juga: Modus Imingi Gaji dan Komisi Besar Masih Jadi Andalan Calo Rekrut Pekerja Migran di Daerah
Ketut Ardika Yasa mengalami serangan jantung saat berlayar pada 23 November 2024 dan dinyatakan meninggal dunia.
Berikut kisah dua PMI asal Jembaran Bali yang meninggal di luar negeri dikutip dari TribunBali.com:
Pemulangan Jenazah Ni Putu Kariani Sempat Terkendala Biaya
Putu Kariani sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Turki pada 14 Desember 2024.
Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Arimbawa mengatakan, Kariani diketahui menderita sakit sekitar Agustus 2024.
Upaya pemulangan PMI asal Jembrana ini telah diajukan pada Oktober 2024.
Namun kondisi kesehatan yang terus memburuk akibat penyakit yang dideritanya dan proses penyembuhan pasca operasi yang panjang membuat proses pemulangan tertunda.
"Proses pemulangan almarhumah penuh dengan liku, mengingat pihak perusahaan tidak sanggup lagi membiayai pemulangan karena telah menanggung biaya pengobatan yang cukup besar sebelumnya," ungkap Agus Arimbawa, Jumat (27/12/2024).
Agus menyampaikan, berkat usaha penggalangan dana yang dilakukan oleh relawan dan Satgas PMI di Turki, terkumpul dana sebesar US$ 4500 yang digunakan untuk biaya pemulangan jenazah.
"Astungkara berkat bantuan semua pihak, almarhumah dapat dipulangkan," ungkapnya.
Baca juga: 91 WNI Kembali Dievakuasi Dari Suriah, Mayoritas Pekerja Migran dan Mahasiswa
Kariani Tinggalkan 4 Anak
Jenazah Ni Putu Kariani (44) akhirnya tiba di rumah duka di Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (29/12/2024).
Suasana duka menyambut kedatangan jenazah Ni Putu Kariani di rumah duka.
Sanak keluarga tampak menangis sedih.
Kepergian Kariani meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.
Kariani meninggalkan 4 orang anak.
PMI tersebut diketahui telah berangkat 2 kali ke Turki. Pemberangkatan pertama sekitar tahun 2021 lalu.
Kabid P3T Disnakerperin Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Arimbawa mengatakan, jenazah Kariani tiba di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar pukul 22.00 Wita, Sabtu (28/12/2024).
Prosesi penjemputan jenazah kemudian dilakukan pada Minggu (29/12/2024) sekitar pukul 09.00 Wita.
Penjemputan diatensi langsung oleh Kepala BP3MI serta pihak keluarga.
Baca juga: VIDEO Pesan Menteri P2MI untuk Calon & Pekerja Migran: Kunci Sukses dan Perlindungan di Luar Negeri
"Secara simbolis sudah dilakukan penyerahan jenazah kepada keluarga di bandara. Selanjutnya diantar menuju rumah duka," kata Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Minggu (29/12/2024).
Selain penyerahan, kata dia, pihak keluarga yang diwakilkan adik almarhum, I Ketut Sutiawan didampingi Kementerian P2MI serta Pemkab Jembrana juga menerima donasi senilai Rp 5 juta dari Asosiasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (AP3MI) Bali.
Disinggung mengenai proses upacara, Agus mengatakan pihak keluarga akan menggelar upacara pengabenan pada Kamis 2 Januari 2025.
Prosesi akan berlangsung di setra adat setempat.
"Pengabenannya dilaksanakan 2 Januari mendatang. Dumogi sang palatra nyujur Sonia loka," ucapnya.
PMI Meninggal akibat Serangan Jantung
Sebelumnya, PMI asal Jembrana lainnya, I Ketut Ardika Yasa (26) meninggal dunia.
Ardika Yasa diketahui telah bekerja di kapal pesiar sejak 2021.
Kepala Bidang Penempatan Pelatihan Produktivitas dan Transmigrasi, Putu Agus Arimbawa menuturkan Ketut Ardika meninggal dunia karena indikasi sakit jantung.
Dia mengalami serangan jantung saat berlayar pada 23 November 2024 dan dinyatakan meninggal dunia.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini dikenal sebagai tulang punggung keluarga, sudah berkeluarga, dan memiliki seorang anak balita berusia empat bulan.
Sehari sebelum meninggal, Ketut Ardika Yasa sempat berkomunikasi dengan istrinya melalui panggilan video dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
Namun keesokan paginya kabar duka datang, membuat keluarga terkejut dan berduka.
Jenazahnya kemudian diturunkan di pelabuhan terdekat untuk investigasi sebelum proses pemulangan dimulai.
Proses tersebut melibatkan koordinasi antara pihak agency di Miami, USA, pemerintah, dan keluarga korban di Jembrana.
Setelah semua prosedur administrasi selesai, jenazah Ketut Ardika Yasa dijadwalkan tiba di Bali pada Jumat, 20 Desember 2024.
Pemulangan ini memungkinkan keluarga di Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, untuk segera melaksanakan prosesi pemakaman.
Pemerintah Jembrana melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian turut mendukung kelancaran pemulangan jenazah, seraya menyampaikan belasungkawa mendalam atas kehilangan ini. (mpa)
Diolah dari artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul ISAK Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Kariani, PMI asal Jembrana Meninggal Dunia di Turki
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.