Kata Keluarga Gamma soal Rekonstruksi Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
Ditreskrimum Polda Jateng melakukan rekonstruksi kasus penembakan terhadap tiga siswa SMK N 4 Semarang, begini kata keluarga Gamma.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
Aipda Robig merasa rekonstruksi tak sesuai, meskipun dalam rekaman kamera CCTV tidak ada korban yang mengacungkan senjata tajam ke arahnya.
"Senjata tajam diacungkan," ujar Robig dalam rekonstruksi.
Dalam kasus ini, Robig melepaskan empat tembakan dari pistol CDF Revolver berisi 6 butir peluru.
Tembakan pertama berupa tembakan peringatan. Ada dua versi jarak saat peluru pertama dimuntahkan.
Versi Robig, yaitu jaraknya 10 meter. Sementara itu, versi korban adalah 8,3 meter.
Baca juga: 2 Tuntutan Ayah Gamma: Nama Baik Anaknya Dipulihkan, Kapolrestabes Semarang Dicopot
Kemudian tembakan kedua mengarah kepada sepeda motor Vario merah tanpa plat nomor yang dikendarai korban tewas, Gamma alias GRO (17).
Posisi korban yang mengendarai motor tersebut adalah MO (depan), Gamma (tengah), dan DN (belakang).
Jarak antara korban dan pucuk pistol yang diacungkan Robig cukup dekat, yaitu 2,3 meter.
Peluru itu menembus pinggul kiri Gamma.
Tembakan ketiga mengarah ke NO dan RF yang membawa Vario hitam dengan nomor polisi H 2343 AJW.
Jarak Robig dengan kedua korban adalah 2,3 meter. Mereka selamat karena peluru meleset.
Sedangkan tembakan keempat mengarah ke motor Vario hitam-silver dengan nomor polisi H 3899 TY yang dikendarai AD (depan) dan SA (belakang).
Jarak antara Robig dengan mereka, yaitu 2,10 meter. Peluru ini menyerempet dada kiri AD dan menembus tangan kiri SA.
Mereka selamat meskipun terkena luka tembak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.