Sosok TKW Nurhayati, Tinggalkan 8 Anak Demi Perbaiki Ekonomi Keluarga, Tewas Dibunuh di Malaysia
Kabar meninggalnya TKW Nurhayati baru diketahui pihak keluarga pada Sabtu (4/1/2025) atau 4 hari setelah kejadian.
Penulis: Dewi Agustina
Hingga satu setengah tahun lalu, ia mulai bekerja di Negeri Jiran meninggalkan suami dan delapan anaknya.
"Ini merupakan keberangkatan pertama dia sebagai PMI," ujarnya.
Menurut Suwinten, banyak cita-cita dan keinginan yang ingin dicapai Nurhayati setelah bekerja di luar negeri.
Salah satunya ingin memperbaiki ekonomi keluarga agar anak-anak bisa hidup lebih bahagia.
Walau demikian, pria 38 tahun itu enggan membeberkan lebih detail.
Sebab menurutnya, sebagai seorang ayah ia harus tetap terlihat tegar di depan anak-anak.
Baca juga: TKW asal Jember Diduga Alami Malpraktik usai Operasi Bisul di Singapura, Tangan-Kaki Menghitam
"Kalau mengingat itu saya otomatis akan mengenang masa lalu. Saya harus berusaha tetap tegar di depan anak-anak. Walaupun saya ketika menjemput jenazah istri di bandara, sebenarnya sudah tidak kuat," kata dia.
Suwinten mengatakan, Nurhayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia.
Informasi ini diterimanya setelah tiga bulan Nurhayati bekerja sebagai PMI.
"Setelahnya saya lost kontak. Tahu-tahu dapat informasi seperti ini (Nurhayati meninggal--red)" ucapnya.
Nurhayati meninggal dunia pada 31 Desember 2024.
Informasi meninggalnya sang istri dia ketahui pada tanggal 4 Januari 2025 melalui sang anak, yang mendapat informasi dari media sosial.
"Saya sudah putus kontak setelah (Nurhayati) berangkat. Karena saya selaku suaminya ya saya masih tetap bertahan. Apalagi anak-anak banyak, anak saya ada 8. Yang besar 23 tahun jalan 24 tahun. Sedangkan yang paling kecil 3 tahun," sebutnya.
Terkait pemulangan jenazah sang istri, Suwinten berterimakasih kepada para relawan yang telah membantu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.