Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kepala Dinas di Halmahera Barat Pukuli Warga yang Lakukan Aksi Protes Kelangkaan Minyak Tanah

Sebuah video viral pemukulan yang diduga dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Halmahera Barat, Maluku Utara, kepada seorang pria, beredar di media

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Viral Kepala Dinas di Halmahera Barat Pukuli Warga yang Lakukan Aksi Protes Kelangkaan Minyak Tanah
Tangkap Layar X
Sebuah video viral pemukulan yang diduga dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Halmahera Barat, Maluku Utara, kepada seorang pria, beredar di media sosial X (Twitter). 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video viral pemukulan yang diduga dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Halmahera Barat, Maluku Utara, kepada seorang pria, beredar di media sosial X (Twitter).

Tampak dalam video yang beredar, seorang pria mengenakan kaus panjang berwarna hitam dan celana jins, dikeroyok dua orang pria berkemeja putih.

Satu orang tampak memegangi pria, satu lainnya memukuli.

Pria yang dipukuli mencoba memberikan perlawanan, namun kembali menerima jotosan pria bercelana cokelat. 

Video berdurasi satu menit itu dibagikan akun X @Heraloebss.

"Seorang ASN (Kadis Perindakop) aniaya warga karena tak terima kantornya didemo soal kelangkaan minyak tanah (8/1/2025)," tulis akun tersebut.

Dilakukan Kepala Dinas

Diberitakan TribunTernate.com, kasus pemukulan itu diduga dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Halmahera Barat bernama Demisius O. Boky.

Berita Rekomendasi

Peristiwa itu terjadi di Kantor Disperindagkop Halmahera Barat, Rabu (8/1/2025).

Warga yang dipukuli bernama Hardi.

Kejadian bermula saat Hardi datang ke kantor Perindagkop di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo untuk menyampaikan aspirasi.

Baca juga: Kadis Perindagkop Halmahera Barat Pukuli Warga saat Demo Minyak Tanah Langka, Kini Ditangkap Polisi

Aspirasi yang disampaikan Hardi terkait kelangkaan minyak tanah di Halmahera Barat.

"Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka."

"Jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 per liter," kata Hardi saat diwawancarai Tribunternate.com, Rabu (8/1/2024).

Hardi melakukan aksi seorang diri.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas