Tak Selebar Ungkapannya! Daun Kelor Banyak Manfaatnya, untuk Obat dan Dipercaya Tangkal Guna-guna
Ungkapan "dunia tidak selebar daun kelor" sudah kerap kita dengar. Apa manfaatnya? Banyak yang belum tahu.
Editor: Anita K Wardhani
Sosok batang pokoknya tidak lurus betul, melainkan sedikit membengkok dan bercabang-cabang justru bermanfaat sebagai pohon pendukung untuk tanaman merambat, seperti sirih atau lada.
Acap kali juga sebagai rambatan tanaman gadung, uwi, atau brotowali.
Baca: Paniknya Marissa Nasution Saat Gempa, Mengira Ada Bom Bergegas Turun Tangga Dari ApartemenLantai 20
Bongsor tapi getas
Hanya dengan menancapkan setekan batang atau menyemai bijinya yang sudah tua, akan tumbuh tanaman baru. Kelor tergolong cepat besar alias bongsor.
Dalam tempo sepuluh bulan, biji yang disemai bisa berkembang menjadi pohon kelor setinggi 3 m. Kalau ia dibiarkan bisa mencapai 8 - 12 m.
Sayangnya tanaman ini berbatang lunak dan getas.
Sering pula dijumpai batang pohon kelor keropos karena digerogoti larva serangga yang bersarang di dalamnya.
Getah yang keluar dari batang pohon yang digerogoti serangga mula-mula berwarna putih, lalu berubah kecokelatan setelah terkena udara.
Umurenam bulan, tanaman kelor sudah mulai belajar berbunga, sebelum berlanjut menjadi buah.
Malai bunganya sepanjang 10- 30 cm, berwarna putih kekuningan.
Tidak seperti tanaman lain, bunga kelor bisa muncul sepanjang tahun, nyaris tidak mengenal musim.
Bunga yang tidak telanjur rontok oleh angin atau hujan akan terus berkembang menjadi buah.
Buahnya yang mirip kacang polong, oleh sebagian masyarakat Jawa disebut klenthang, memiliki panjang 20 – 45 cm.