Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jet Tempur F-15 C Patah Jadi Dua Saat Manuver Terbang

Setelah melakukan manuver sebesar 7.8 g, Mayor Stilwell mulai merasakan adanya sesuatu yang tidak beres di pesawatnya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jet Tempur F-15 C Patah Jadi Dua Saat Manuver Terbang
USAF
Jet tempur F-15 C patah jadi dua saat manuver terbang. Pilot selamat menggunakan kursi pelontar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 2 November 2007 lalu empat pesawat F-15 C sedang melaksanakan latihan rutin terbang tempur dogfight dengan formasi “Mick”.

Latihan dogfight yang berlangsung di atas pangkalan militer Linberg and Salem Military Operating Areas, St. Louis, Missouri itu ternyata merupakan latihan terakhir bagi unit 110th Fighter Squadron.

Latihan terbang empat unit F-15 C yang juga skadron dari Missouri Air National Guard (ANG) yang berpangkalan di Lambert Field St Louis itu dipimpin langsung komandan 110th Fighter Squadron, Letkol Michael Flanagan.

Ketika empat unit F-15 C itu sedang melaksanakan simulasi teknik dogfight satu lawan satu tiba-tiba pesawat yang mendapat call sign “Mick 2” bernomor seri 80-0034 yang dipiloti Mayor Stephen Stillwel mendapat musibah.

Setelah melakukan manuver sebesar 7.8 g, Mayor Stilwell mulai merasakan adanya sesuatu yang tidak beres di pesawatnya.

Ia mendengar suara aneh seperti desingan sangat keras yang mengakibatkan jet tempur F-15 C yang dipilotinya terguncang.

Dengan susah payah Stilwell berusaha menstabilkan pesawatnya pada posisi wing level attitude.

Berita Rekomendasi

Baca: Saat Ditanya Bima Arya, Sosok Cantik Ini Mengaku Bernama Dea, Saat Dicek KTP-nya Nama Aslinya Dayat

Baca: Pendapat Mahfud MD tentang Ucapan Selamat Natal Bagi Masyarakat Muslim

Yakin ada yang tidak beres pada pesawatnya, Mayor Stilwell segera mengontak komandan skadron, Letkol Flanagan yang pada saat yang sama juga sedang mengamati goncangan-goncangan aneh pada F-15C Mick 2.

Tapi laporan yang disampaikan oleh Stillwell bahwa pesawatnya sedang mengalami guncangan hebat dan sulit dikendalikan ternyata tidak bisa didengar oleh Letkol Flanagan.

Tepat pada saat Stillwell melakukan komunikasi radio tiba-tiba fuselage bagian depan tepatnya berada di belakang kokpit patah dan kemudian terlepas.

Demikian dahsyatnya efek patahan itu, kokpit yang masih berisi Stillwell dan dalam kondisi masih sadar terlempar. Ketika kokpit terlepas dan kemudian terlempar kecepatan dorongnya sekitar 805 km/jam.

Sebelum F-15 C Mick 2 patah, Letkol Flanagan sebenarnya telah memerintahkan kepada Stillwell untuk eject.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas