Penelitian Sains, Ini Cara Terbaik Mengatasi Putus Cinta
Putus cinta bisa menyebabkan banyak masalah seperti insomnia, pikiran yang mengganggu, hingga fungsi kekebalan tubuh berkurang.
Editor: Sugiyarto
"Distraksi adalah bentuk pengalihan, yang telah terbukti mengurangi dampak pemulihan dari putus cinta," ungkap Sandra Langeslag, co-author penelitian ini dikutip dari Time, Selasa (29/05/2018).
Sedangkan pada strategi reappraisal cinta tidak menunjukkan efek pada kurangnya rasa cinta atau suasana hati.
Meski begitu, cara ini cukup ampuh untuk menumpulkan respons emosional ketika melihat foto mantan kekasih.
Harus Mengubah Cara Pikir
Dari hasil tersebut, para peneliti menyebut bahwa untuk mengatasi putus cinta, orang yang patah hati harus mengubah cara berpikir mereka.
Hal ini tidak bisa terjadi secara instan, melainkan membutuhkan waktu.
"Untuk membuat perubahan yang permanen, Anda mungkin harus mengatur perasaan cinta Anda secara teratur," ujar Langeslag yang bekerja sebagai direktur Neurocognition of Emotion dan Motivation Lab di University of Missouri – St. Louis, AS tersebut.
Langeslag mengatakan, menulis hal negatif tentang mantan sehari sekali hingga Anda merasa lebih baik mungkin efektif untuk cepat move on.
Meski strategi ini cenderung membuat Anda merasa lebih buruk, tapi menurut Langeslag, efek ini akan menghilang dengan sendirinya.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa penilaian negatif terhadap mantan juga mengurangi kegilaan dan keterikatan pada mantan, sehingga akan membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang, katanya.
"Ketiga strategi ini dapat mempermudah orang untuk menghadapi pertemuan dan pengingat mantan kekasih dalam kehidupan nyata dan di media sosial," kata Langeslag.(TRIBUNJOGJA.COM)