Siswa Penemunya Tunda Datangi Undangan ke Turki, Akar Bajakah sebagai Obat Kanker Akan Dipatenkan
Khasiat akar bajakah, tanaman khas Kalteng telah membuat heboh setelah hasil karya ilmiah pelajar SMAN 2 Palangkaraya mendunia. Ini kabar barunya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Khasiat akar bajakah, tanaman khas Kalimantan Tengah telah membuat heboh setelah hasil karya ilmiah pelajar SMAN 2 Palangkaraya mendunia.
Ada kabar terbaru dari penemuan viral ini lo.
Apa kabar tiga penelitinya Yazid Rafli Akbar Anggina Rafitri dan Aysa Aurcalya Maharanisetelah hasil penelitian mereka viral?
Menurut mereka setelah berita tentang ramuan pembunuh sel Kanker dan Tumor tersebut merebak di media, mereka diundang ke Turki untuk memaparkan temuan akar Bajakah tersebut.
"Ya, setelah kami memenangkan karya ilmiah yang saat ini mendunia kabarnya, banyak yang ingin kami memaparkan soal itu termasuk dari Turki yang mengundang kami untuk datang ke sana memaparkan hasil temuan akar tanaman bajakah tersebut," ujarnya Anggina.
Apakah ketiga pelajar ini akan memenuhi undangan tersebut?
Baca: Heboh Tanaman Dayak Berkhasiat Basmi Kanker, Bagaimana Selanjutnya Menyelamatkan Akar Bajakah?
Baca: Konser LANY di Jakarta Dibatalkan dan Baru Digelar Hari Ini. Bagaimana Cara Refund Tiketnya?
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang mendengar kabar ini menyarankan agar menunda memenuhi undangan itu.
"Mereka diminta datang ke Turki untuk paparan soal temuan itu, saya minta jangan dipenuhi dulu, karena obat kanker dan tumor belum ada dan ternyata ada di hutan Kalteng," ujarnya.
Pemprov Kalteng Akan Patenkan Akar Bajakah
Ternyata ada alasan mengapa Gubernu Kalteng melarang tiga siswa menunda hadiri undangan ke Turki.
Pemprov akan melindungi karya ilmiah siswa di Kalteng ini.
Sugianto Sabran mengatakan Pemprov Kalteng akan mematenkan akar bajakah sebagai obat kanker.
"Ramuan akar tanaman Bajakah sebagai ramuan obat tradisional yang saat ini menjadi incaran banyak negara akan dipatenkan merupakan hak milik Kalteng dan merupakan temuan pelajar kita, ini akan saya buat untuk dipatenkan, ini adalah kekayaan alam kita di Kalteng," ujarnya.
Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, mengatakan, siswi SMAN 2 Palangkaraya yang berprestasi menemukan ramuan pembunuh sel kanker dan tumor tersebut, patut dihargai, dan akar pohon bajakah yang ada di Hutan Kabupaten Gunungmas, Kalteng, harus dipatenkan.
Gubernur Sugianto, mengatakan, dengan adanya penemuan tersebut, akan sangat mendukung rencana Kalteng yang akan membangun rumah sakit untuk penderita kanker.
"Saya akan patenkan akar bajakah tersebut sebagai hak mereka yang menemukanya," ujarnya lagi.
(banjarmasinpost.co.id /faturahman)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Gubernur Kalteng Sugianto Patenkan Ramuan Bajakah Pembunuh Kanker, Siswa Penemu Diundang ke Turki,