Pelepah Hingga Bungkil Sawit Bisa Jadi Pakan untuk Tingkatkan Bobot Sapi
Pengintegrasian sapi - sawit ini pun berfokus pada penggunaan produk samping atau limbah sawit sebagai pakan ternak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Selain itu, teknologi rekayasa pangan ini juga turut memanfaatkan bungkil sebagai bahan lainnya dalam pakan ternak sapi.
Sehingga tidak ada produk limbah sawit yang terbuang.
Perlu diketahui, bungkil sawit merupakan sisa ampas kelapa parut yang telah habis kadar airnya karena proses pemanasan.
"Kemudian juga ada bungkil-bungkil yang nggak terpakai itu kita bisa manfaatkan juga, nah itu kita buat pakannya," papar Soni.
Sistem ini menurutnya bisa menjadi solusi dalam menekan impor sapi yang disebabkan kurangnya pakan ternak yang berkualitas, "Sekarang salah satu masalah di peternakan sapi itu kan masalah pakan, kita kekurangan pakan juga tepatnya,".
Komposisi dalam pemberian pakan ternak dari limbah sawit itu pun, kata Soni, telah melewati proses penelitian yang dilakukan oleh lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi tersebut.
"Nah kita BPPT meneliti membuat pakan dari bahan-bahan hasil samping atau limbah, kita buat pakan ternaknya dengan teknologi dan penelitian kita, komposisinya dari kitalah," tutur Soni.
Soni menyebut bahwa sistem pengintegrasian ini mampu meningkatkan bobot sapi.
Karena sapi yang mengkonsumsi pakan ternak hasil rekayasa teknologi pangan, diyakini akan meningkat bobot tubuhnya melebihi sapi yang hanya diberi pakan ternak biasa.
"Kalau (biasanya) sapi itu makan rumput biasa, (berat) kenaikannya hanya 0,4 kg per hari dengan pakan yang biasa. Tapi dengan pakan yang sudah kita buat tadi itu, bisa jadi 0,8 kg per hari kenaikan beratnya," tegas Soni.
Pengintegrasian sapi - sawit ini menggunakan sapi lokal dan ujicobanya pun disebut telah terbukti, "ini kita pakai sapi Bali dan sudah terbukti,".
Soni pun berharap agar proyek percontohan ini kedepannya mampu mendorong para peternak di wilayah Pelalawan agar mereka bisa menjadi peternak yang mandiri.
Sistem ini juga diharapkan menjadi percontohan untuk diterapkan di daerah lainnya.
Diharapkan pula, pemerintah bersama industri swasta dan kelompok peternak mampu bersinergi dalam mensinkronisasikan program integrasi sapi - sawit melalui perumusan kajian yang tepat.
Integrasi sapi - sawit ini diprediksi mampu memangkas biaya pakan ternak hingga mencapai 30 persen.
Angka biaya pakan itu bisa ditekan karena program ini menggunakan limbah sawit yang berasal dari bagian pelepah dan batang pohonnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.