Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asteroid Akan Dekati Bumi pada Pertengahan Ramadhan/8 Mei 2020? Ini Penjelasan LAPAN

Sebuah asteroid akan mendekati Bumi pada pertengahan Ramadhan 1441 H atau tepatnya pada Jumat, 8 Mei 2020. Berbahayakah? Ini penjelasan LAPAN.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Asteroid Akan Dekati Bumi pada Pertengahan Ramadhan/8 Mei 2020? Ini Penjelasan LAPAN
ctfassets.net
ILUSTRASI asteroid mendekati Bumi - Asteroid Akan Dekati Bumi pada Pertengahan Ramadhan/8 Mei 2020? Ini Penjelasan LAPAN 

Jarak terdekat asteroid ini dengan Matahari sebesar 1,014 SA dengan kemiringan orbit 3,92° terhadap ekliptika.

Jarak ini sedikit lebih miring dibandingkan orbit Venus (inklinasi 3,39°).

Periode orbit Asteroid 2016 HP6 selama 724,5 hari atau 1,98 tahun atau sedikit lebih lama dibandingkan periode orbit Mars yakni 687 hari atau 1,88 tahun.

Asteroid 2016 HP6, lanjut Andi Pangerang, diperkirakan berukuran antara 23 hingga 52 meter dengan magnitudo absolut +25,3 jika diamati pada jarak 1 SA dari Matahari dan pengamat.

Asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimum sebesar 0,0053817 SA atau 805 ribu kilometer terhadap orbit Bumi.

Jarak ini jauh lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, tapi magnitudo absolutnya lebih besar daripada +22.

Dengan 'kriteria' ini, Andi Pangerang menegaskan, Asteroid 2016 HP6 tidak dapat dikategorikan sebagai obyek berpotensi bahaya bagi Bumi.

Berita Rekomendasi

Sebenarnya, jatuhnya asteroid adalah proses alami yang terjadi terus-menerus.

Setiap harinya, material 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil (pecahan asteroid yang hancur di atmosfer Bumi).

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah AS telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi sehingga menciptakan bolide atau fireball/bola api.

Bolide adalah meteor yang sangat terang, terutama yang meledak di atmosfer.

Para ahli memperkirakan, benda jatuh alami yang besarnya sama dengan pecahan meteorit di Chelyabinsk terjadi sekali atau dua kali dalam 100 tahun.

Benda jatuh alami yang lebih besar diperkirakan sangat jarang terjadi (dalam skala ratusan hingga ribuan tahun).

Namun mengingat ketidaklengkapan katalog Objek Dekat Bumi saat ini, benda jatuh alami seperti meteorit Chelyabinsk dapat terjadi kapan saja.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas