Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni 2020: Berikut Waktu Fase Gerhana dan Wilayah yang Dapat Melihat
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar sehingga membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada Sabtu (6/52020).
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar sehingga membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi
Gerhana bulan penumbra tidak jauh berbeda dengan bulan purnama yang biasa terjadi.
Bedanya hanya pada cahaya bulan yang terlihat lebih redup jika dibandingkan dengan bulan purnama.
Hal ini karena letak Bulan yang berada di bagian penumbra dari Bumi tadi.
Baca: Astronaut Asal Arab Saudi Ceritakan Pengalamannya Puasa Ramadan di Ruang Angkasa
Wilayah yang Dapat Melihat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam rilis resminya menyatakan, seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia.
Selain itu, juga dapat teramati di sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian Timur, dan Samudera Hindia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.
Sedangkan Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Asia bagian Timur, Samudera Pasifik bagian Barat, dan Australia bagian Timur.
Adapun untuk wilayah Amerika dan Samudra Pasifik bagian timur tidak akan dapat mengamatu gerhana penumbra ini.
Baca: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni
Baca: 5 Amalan Sunah saat Gerhana Bulan Bagi Umat Muslim, Dianjurkan untuk Mengerjakan Salat Gerhana
Fase Gerhana
BMKG menyebut, proses gerhana akan dimulai pada 6 Juni pukul 00.45.52 WIB atau 17.45.52 jika mengacu waktu universal.
Puncak gerhana akan terjadi pada 02.25.05 WIB dan gerhana akan berakhir pada 04.04.09 WIB.
Meski di wilayah Indonesia dapat mengamati, namun gerhana penumbra ini akan sulit dikenali oleh orang awam.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin mengatakan sinar dari purnama hanya tampak meredeup sedikit sekali.
"Purnama hanya tampak meredup sedikit karena memasuki bayangan samar bumi," jelas Thomas, kepada Tribunnews.com, Selasa (6/5/2020).
Selain itu, Thomas juga mengatakan, bahwa fenomena tersebut sangat sulit diamati dengan mata telanjang karena bayangannya yang samar.
Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa fenomena ini akan menyebabkan pasang maksimum di laut.
"Hal itu disebabkan karena efek pasang surut bulan diperkuat matahari yg berada hampir satu garis," jelasnya.
Baca: Fenomena Matahari di Atas Kabah, Ahli Falak Tegaskan Sains Terkait Ibadah Juga Penting
Baca: Benarkah Fenomena Matahari Lockdown Bisa Timbulkan Gempa Bumi & Kelaparan? Ini Penjelasan LAPAN RI
Fenomena Gerhana di Tahun 2020
Pada tahun 2020 terjadi 6 (enam) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 4 (empat) kali gerhana Bulan.
Rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia
2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia
3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana
Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan di sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.
4. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia
bagian Barat menjelang gerhana berakhir.
6. Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang dapat tidak diamati dari Indonesia.
Baca: Inilah Doa Gerhana Bulan Penumbra, Lafalkan Berulang Mulai Pukul 00.05 WIB
Baca: Cara Memotret Gerhana Bulan Penumbra Pakai HP, Yuk Coba!
Fenomena Angkasa di Bulan Juni
Selain fenomena Gerhana Bulan Penumbra, pada bulan Juni ini juga akan terjadi beberapa fenomena di langit.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Pusat Sains Antariksa LAPAN merilis deretan fenomena langit selama bulan Juni 2020.
Berikut daftar fenomena langit selama Juni 2020:
- 1 Juni : Konjungsi Saturnus dan Jupiter
- 3 Juni : Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi (Perigee)
- 4 Juni : Konjungsi Inferior Venus & Merkurius di Elongasi Timur Maksimum
- 5 Juni : Bulan Memasuki Fase Bulan Purnama
- 6 Juni : Gerhana Bulan Penumbra dan Strawberry Full Moon
- 8 Juni : Konjungsi Bulan dan Jupiter
- 8-9 Juni : Konjungsi Tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus
- 13 Juni : Bulan pada Fase Perbani Akhir & Konjungsi Bulan dan Mars
- 15 Juni : Bulan berada di titik terjauh Bumi (Apogee)
- 19 Juni : Konjungsi Bulan dan Venus
- 21 Juni : Gerhana Matahari Cincin & Bulan memasuki Fase Bulan Baru
- 22 Juni : Konjungsi Bulan dan Merkurius & Titik Balik Matahari Juni (Solstice Juni)
- 28 Juni : Bulan memasuki Fase Perbani Awal
- 30 Juni : Bulan berada di titik terjauh Bumi (Perigee)
(Tribunnews.com/Tio/Nanda)