Ada Gerhana Bulan Penumbra, tapi Tak Bisa Dilihat Kasat Mata, Perlukah Menggelar Shalat Gerhana?
Sabtu dini hari nanti, akan ada fenomena Gerhana Bulan Penumbra, tapi tak bisa dilihat secara kasat mata. Apakah tetap perlu melakukan shalat gerhana?
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi Sabtu (6/6/2020) malam ini.
Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau penumbra.
Selama Gerhana Bulan Penumbra, Bulan akan sedikit lebih gelap dari biasanya.
Gerhana Bulan Penumbra akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia, termasuk di Indonesia.
BMKG menyebut, proses Gerhana Bulan Penumbra akan dimulai pukul 00.45.52 WIB.
Puncak gerhana akan terjadi pada 02.25.05 WIB dan gerhana akan berakhir pada 04.04.09 WIB.
Baca: Sabtu 6 Juni Dini Hari, Ada Gerhana Bulan Penumbra dan Strawberry Full Moon
Baca: Bagaimana Hukum Salat Gerhana Bulan Penumbra yang Tidak Dapat Dilihat dengan Mata Telanjang?
Sayangnya, pada Gerhana Bulan Penumbra pada Sabtu dini hari nanti, tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Sebab bayangan gerhana sangat samar sehingga Gerhana Bulan Penumbra tidak dapat dikenali oleh orang awam.
Demikian dikatakan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin kepada Tribunnews.com, Selasa (6/5/2020) lalu.
"Purnama hanya tampak meredup sedikit karena memasuki bayangan samar bumi," ungkap Thomas.
Hal senada juga disampaikan Ketua Laboratorium Hisab Rukyat Alhilal IAIN Surakarta, Dr Fairuz Sabiq MSi.
Fairuz mengatakan, Gerhana Bulan Penumbra hanya akan terlihat samar-samar jika dilihat dengan kasat mata.
"Kalau mau lihat lebih jelas bisa menggunakan teleskop," ucap Fairuz.
Fairuz menambahkan, gerhana bulan secara umum terjadi setiap bulan purnama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.