Ledakan Dahsyat Lebanon, Ini Prosesnya Guncang Tubuh Hingga Tewaskan Manusia
Kerap menelan banyak korban, sebenarnya bagaimana proses sebuah ledakan bisa menewaskan tubuh manusia?
Editor: Anita K Wardhani
Semakin dekat seseorang dengan sumber ledakan, tekanan yang ia terima semakin besar.
Kekuatan awal gelombang ledakan segera diikuti oleh gelombang kejut kecepatan tinggi yang memberi energi ke benda apa pun yang mereka lewati, baik itu dinding beton atau organ vital seseorang.
Ketika gelombang ledakan melewati suatu daerah, secara harfiah ia tidak meninggalkan apa pun di belakangnya, membuat tempat itu vakum sempurna.
Jadi, sepersekian detik setelah mendapat tekanan yang luar biasa, tubuh manusia akan mengalami kondisi berlawanan (penurunan tekanan) yang sama besarnya.
Sayangnya, efek ledakan belum berhenti sampai di sini.
Udara dengan cepat mengisi kevakuman yang ditinggalkan gelombang ledakan, menarik puing-puing dan objek kembali.
Angin ledakan ini cukup kuat untuk melemparkan tubuh manusia beberapa meter jauhnya.
Orang yang terperangkap angin ledakan dalam keadaan berdiri adalah yang paling rentan terlempar.
Tapi, bukan angin itu sendiri yang melukai, melainkan barotrauma.
Barotrauma adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam rongga udara fisiologis dalam tubuh dengan tekanan di sekitarnya.
Barotrauma menyebabkan kekacauan di organ dalam tubuh manusia, terutama organ berisi udara seperti paru-paru, telinga dan perut, serta di sendi dan ligamen di mana jaringan dengan kepadatan berbeda bertemu.
Kondisi ini sering menyebabkan pendarahan dan mungkin bahkan mengakibatkan pecahnya organ.
Paru-paru terutama rentan terhadap resiko pendarahan serta endema (pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan).
Otak pun tidak jauh lebih baik.