Pupuk Berbahan Batubara Sudah Diujicoba, Produksi Padi Per Hektar Diklaim Naik 43,5 Persen
FKDB telah memproduksi pupuk batubara Futura di pabrik yang berlokasi di Sentra Industri Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi,
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Pupuk berbahan batubara ini telah diuji coba di 16 provinsi mulai dari wilayah Indonesia bagian barat hingga bagian timur.
Baca juga: Pupuk Organik dari Batubara Punya Kandungan Unsur Hara Nyaris Sempurna
Hasil ujicoba penggunaa pupuk batubara ini ke lahan tanaman padi menurut Zaki, bisa meningkatkan produksi 43 persen rata-rata per hektarnya.
Jika rata-rata produksi per hektar petani kita 5,2 ton, maka dengan pengunaan pupuk batubara bisa mencapai 7,4 ton.
Dia mengatakan, tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional telah meninjau produksi pupuk ini di pabriknya pada Juli 2020 lalu.
Pada 10 Oktober 2020 lalu, pabrik ini juga dikunjungi anggota DPR RI Komisi VIII FPKB, KH. Maman Imanul Haq beserta jajaran.
Zaki menyebutkan, pupuk batubara ini juga sudah mendapatkan hak paten dari United States Paten and Trademark Office (USPTO) untuk teknologi produksi pupuk berbahan dasar batubara pada 16 Juni 2020 lalu.
"Dengan telah dikeluarkannya hak paten tersebut, jelas akan memberikan dampak yang baik untuk pengembangan dunia pertanian, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pupuk domestik maupun mancanegara," kata dia.
Pupuk ini diproduksi dan dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya Jawa sebagai wilayah lumbung padi nasional. Pihaknya juga akan membuka pabrik-pabrik pupuk batubara di setiap provinsi di Pula Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.