Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan Indonesia di Inggris Kembangkan Baterai dan Pesawat Listrik

Hibah tersebut akan memungkinkan pihaknya untuk mengatasi tantangan berkaitan dengan adopsi kendaraan listrik (EV) dan pesawat listrik

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ilmuwan Indonesia di Inggris Kembangkan Baterai dan Pesawat Listrik
University of Nothingham
Bagus Muljadi 

Riset ini bertujuan membangun kapasitas industri baterai, dan kendaraan/pesawat listrik nasional. Indonesia adalah produsen bahan baku baterai dan pasar terbesar dunia dibidang penerbangan domestik — yaitu penerbangan yang sifatnya jarak pendek. Ini menjadikan Indonesia memiliki potensi untuk memimpin pengembangan pesawat listrik.

Nottingham memiliki ekspertis dibidang ini berkat Kerjasama erat dengan industry pesawat terbang eropa seperti Rolls-Royce, Airbus, dan lain-lain. Inilah yang UKICIS ingin transfer lewat dana hibah yang sudah didapatkan – yaitu ilmu pengetahuan dan ekspertis yang bisa membuat Indonesia memproduksi teknologi-teknologi mutakhir di dalam negeri. 

Terutama dalam kontribusi untuk Indonesia, juga kontribusi dalam melawan COVID-19?

Perlawanan kepada COVID-19 bukan hanya terbatas pada produksi vaksin. Kami melihat bahwa kedepan ada bahaya pandemic serupa yang akan memerlukan pendekatan penanggulangan yang baru. 

Salah satu yang krusial dalam perlawanan terhadap vaksin adalah mobilitas manusia dan ketahanan dibidang transportasi. Kita harus sadar bahwa vaksin, paramedis, dan pasien harus memiliki akses yang baik dan cepat ke rumah sakit dan fasilitas testing.  Selama ini akses amat terbatas bagi pulau pulau terpencil yang jauh dari kota-kota besar! Inilah yang membuat kami fokus akan pengembangan industry kendaraan/pesawat listrik nasional. 

Indonesia yang notabene adalah produsen bahan dasar baterai terbesar dunia – kalau memiliki komitmen, sumberdaya iptek&manusia, kebijakan, mekanisme pasar, dan infrastruktur yang bagus – akan menjadi yang terdepan dan menjadi contoh negara yang memiliki ketahanan transportasi berkelas dunia.

Kita jangan berpikir pendek! – vaksin adalah salah satu elemen krusial dalam perlawanan terhadap pandemi, namun bukan satu satunya yang harus diperhatikan. Pandemi ini akan berlalu dan kita harus siap melawan pandemic masa depan – ini adalah hal yang sangat kompleks.

Berita Rekomendasi

Seberapa pentingnya mengembangkan diplomasi sains?

Dua hal: pertama, masalah-masalah terbesar dunia seperti ketersediaan energi, pandemic, perubahan iklim adalah masalah yang berakar pada penguasaan terhadap sains. Kedua, tidak ada satu negarapun yang bisa berdiri sendiri dalam mengatasi masalah besar diatas tanpa Kerjasama dengan negara lain. 

Diplomasi sains sudah berhasil mempererat Kerjasama antara Jerman dengan Israel contohnya, pasca perang dunia kedua, yang di fasilitasi oleh diaspora-diaspora Israel yang bekerja di Institusi-institusi riset Jerman. 

Sayangnya diplomasi sains belum menjadi strategi diplomasi Indonesia. Hal ini harus berubah. Masyarakat harus mengerti bahwa tanpa sains, strategi internasional kita akan sedikit-banyak bergantung kepada pengeksploitasian sumber daya alam yang efek jangka panjangnya akan amat sangat merusak bangsa sendiri. 

Contohnya, Bangka-Belitung dimana timah dieksploitasi secara besar besaran namun tanpa ada riset yang mendukung industri elektronik yang mendayagunakan / memberikan nilai tambah sudah/sangat berpotensi merugikan masyarakat dan menghancurkan lingkungan hidup dan pariwisata di daerah tersebut.

Mereka juga menjadi amat bergantung kepada ekspor bahan mentah semata-mata. Produsen besar seperti Apple, dan Samsung kemudian menggunakan timah ini untuk memproduksi smartphone nya dan menjualnya Kembali ke Indonesia dengan harga berlipat ganda.

Lewat diplomasi sains, diaspora-diaspora di UK dan negara lain bisa mengupayakan/me’lobby’ institusi-institusinya masing masing agar membawa Kerjasama riset dengan Indonesia. Hal ini sudah memberikan hasil awal yang membuat kami antusias, namun kami harap dapat di dorong / di – leverage, oleh pemerintah Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas