Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021 Bisa Dilihat di Indonesia? Ini Penjelasannya
Kamis, 10 Juni 2021 langit akan menampilkan fenomena Gerhana Matahari Cincin. Apakah bisa dilihat di Indonesia? Ini penjelasannya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021.
Kamis, 10 Juni 2021 nanti, langit akan kembali menampilkan fenomena penting yakni Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.
Timeanddate.com membagi waktu Gerhana Matahari 10 Juni menjadi beberapa fase.
Baca juga: Deretan Fenomena Astronomi yang Terjadi di Bulan Juni 2021: Kenampakan Merkurius Hingga Apoge Bulan
Lokasi pertama bisa melihat Gerhana Sebagian mulai pukul 8:12:20 UTC atau 15:12:20 WIB.
Lalu lokasi pertama Gerhana Penuh jam 9:49:50 UTC atau 16:49:50 WIB.
Dilanjutkan dengan Gerhana Maksimum pada 10:41:54 UTC atau 17:41:54 WIB.
Selanjutnya lokasi terakhir Gerhana Penuh pukul 11:33;43 UTC atau 18:33:43 WIB.
Terakhir adalah lokasi terakhir melihat Gerhana Sebagian pukul 13:11:19 UTC atau 20:11:19 WIB.
Lantas, apakah fenomena Gerhana Matahari Cincin 10 Juni bisa dilihat di langit Indonesia?
Sayangnya, Indonesia tak kebagian penampakan Gerhana Matahari Cincin Api nanti.
Laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena ini bisa disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin di Kanada.
Selain itu juga ada di Siberia, Rusia. Ketampakan maksimal akan terjadi pada 17:43 WIB.
"Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian," tulis Lapan.
Asal Usul Nama
Melansir USA Today, saat gerhana, bulan akan menutupi matahari dan membentuk cincin karena tepian nya tidak akan tertutup semua.
Hal ini karena bulan cukup jauh dan tampak kecil dari bumi.
Oleh karena itu, bulan tidak bisa menutupi permukaan Matahari secara menyeluruh.
Perlu diperhatikan bahwa fenomena Gerhana Matahari Cincin tidak bisa dilihat langsung oleh mata tanpa alat bantu.
Masyarakat dilarang melihat langsung saat fenomena Gerhana Matahari Cincin terjadi.
Mereka harus melengkapi diri dengan kaca mata Gerhana.
Hal itu dilakukan sebagai cara untuk menghindari kebutaan.
NASA juga mengeluarkan peringatan yang sama agar tidak melihat langsung ke Matahari.
"Hanya selama fase total dari Gerhana total yang benar aman untuk melihat Matahari dengan mata telanjang," ungkap pensiunan astrofisikawan NASA, Fred Espenak.
Jalur Gerhana Matahari Cincin
Dikutip dari EarthSky, jalur Gerhana Matahari Cincin ditunjukkan seperti petak merah melengkung.
Para astronom menyebutnya dengan jalur annularitas.
Secara keseluruhan, gerhana ini berlangsung sekitar 1 2/3 jam (100 menit).
Dimulai saat matahari terbit di Ontario, Kanada (di sisi utara Danau Superior).
Kemudian jalur gerhana berputar melintasi bagian utara dunia.
Di tengah jalan, gerhana terbesar terjadi pada siang hari setempat di Greenland utara.
Setelah itu, jalur gerhana cincin berayun di Kutub Utara Bumi.
Itu berakhir saat matahari terbenam di timur laut Siberia.
Dari satu titik di sepanjang jalur gerhana matahari cincin ini , tahap tengah atau cincin atau "cincin api" berlangsung maksimal 3 menit 51 detik.
Gerhana Matahari Cincin juga akan kembali terjadi pada 4 Desember 2021.
Tidak seperti pada Juni 2021, bulan baru Desember 2021 akan menghadirkan supermoon terdekat dan karenanya terbesar tahun ini.
Dengan demikian pada 4 Desember 2021, gerhana akan menjadi gerhana matahari total.
Sayangnya, fenomena ini hanya bisa dilihat di Antartika.
(Tribunnews.com/Yurika)
Berita lain terkait Gerhana Matahari Cincin