Bedah Buku Kritik Sastra dan Model Pembelajaran Literasi yang Menggugah Siswa
Buku antologi ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan bahan bacaan tentang kritik sastra Indonesia terkini.
Editor: Johnson Simanjuntak
Bangun Kesenangan Membaca
Selaian buku Antologi Kritik Sastra, pada saat bersamaan di sesi kedua, juga dibedah buku karya Bambang Trimansyah berjudul “Model Pembelajaran Literasi” dengan pembahas, Sudariyanto atau Boim Lebon yang selama ini dikenal sebagai penulis cerita Lupus Anak, dan Lupus Remaja.
Bambang Trimansyah mengatakan, pembelajaran literasi seyogianya berorientasi kepada siswa dan dilakukan dengan cara-cara yang kreatif.
Buku sebagai salah satu media dapat digunakan sebagai bahan ajar literasi untuk membaca dan beraktivitas secara menyenangkan.
Sebagai acuan dalam pembelajaran literasi berbasis buku, menurut Bambang, buku ini disusun untuk menggagas model pembelajaran literasi yang dapat menggugah dan meningkatkan daya literasi siswa.
“Buku ini ditujukan untuk siswa SD dengan kemampuan membaca awal, yaitu untuk siswa SD kelas II dan III. Di dalam buku ini disertakan contoh buku nonteks (pengayaan kepribadian) yang dapat digunakan dalam pembelajaran literasi berbasis buku,” paparnya.
Bambang menekankan pentingnya menanamkan minat baca sejak dini meski situasi sekarag sulit mengingat perangkat gawai yang sudah mendominasi kita dan anak-anak.
”Harus dibangun kesenangan membaca.Anak saya main HP, tapi baca buku juga. Jika tidak ada kesenangan baca, tak mungkin minat baca tinggi. Jadi buku harus menarik,” katanya.
Baim Lebon yang lebih banyak menekankan proses kreatif dan pentingnya membaca, menghibur hadirin dengan gaya khasnya yang kocak. Sehingga bedah buku sesi kedua ini tetap menarik dan membosankan.(*)