Dituding Jadi Penyebab Kematian Haji Lulung, Apa Itu Badai Irama Jantung?
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini mengembuskan napas terakhir diduga akibat badai irama jantung (Arrhythmic Storm).
Editor: Hendra Gunawan
Aritmia adalah detak jantung yang tidak normal, baik tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat, yang terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik.
Faktor penyebab aritmia yakni genetik, kelaianan bawaan, obat-obatan yang dikonsumsi, paparan toksin, maupun virus atau penyakit.
Nah, salah satu faktor luar penyebab aritmia yakni sleep apnea atau kondisi seseorang yang berhenti bernapas saat sedang tidur, sehingga pertukaran oksigen tidak baik dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Sleep apnea ini kemudian membuat kerja jantung jadi meningkat, sedangkan suplai oksigen ke tubuh dan jantung justru berkurang.
Oleh karena itu, Dokter Spesialis Kardivaskular dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr Dicky Armein Hanafi Sp.JP (K) mengatakan, kondisi henti jantung yang sering juga bisa menjadi pemicu terjadinya badai irama jantung ini.
Henti jantung (cardiac arrest) adalah akibat dari sesuatu di dalam jantung, apa pun itu penyebabnya.
Biasanya, henti jantung terjadi karena jantung mengalami badai listrik (electrical storm) bagian dari aritmia.
Kondisi terjadi akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner, yang mengakibatkan fungsi jantung menurun, dan kondisi listrik jantung berubah.
"Nah, dengan adanya penyumbatan tersebut, penurunan fungsi jantung, listrik jantung berubah, akhirnya ya itu kemungkinan terjadinya henti jantung dalam hal jantung listriknya sangat kacau atau disebut electric storm," jelas Dicky kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021).
Jika tidak ditangani segera, kata Dicky, kebanyakan pasien dengan henti jantung dan badai aritmia ini berujung pada kematian.
Tatalaksana pada pasien dengan badai irama jantung
Penatalaksaan pada pasien yang mengalami badai aritmia dalam dilakukan dengan melihat penyebab kondisi itu terjadi.
Umumnya, dokter akan melakukan evaluasi terhadap pasien terutama mengenai keadaan hemodinamik dan metabolisme pasien; pemantauan elektrokardiogram (EKG) yang berkelanjutan; parameter vital dalam pengaturan perawatn intensif.
Hal paling penting lainnya yakni dokumentasi aritmia yang bertanggung jawab untuk badai aritmia, misalnya pemicu, morfologi VT, EKG dasar, juga dalam pertimbangan kemungkinan pengobatan ablasi.