Sudah Musim Hujan, tapi di Pulau Jawa Mengapa Cuaca Terasa Panas? Ini Penjelasan BMKG
Saat ini sebagaian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, namun di Pulau Jawa terasa panas. Lantas apa penyebabnya? Ini kata BMKG.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
Perihelion dan Aphelion
Saat ini, posisi matahari berada di belahan bumi selatan dan mencapat jarak yang terdekat pada Bumi pada 4 Januari 2022 lalu.
Fenomena ini dikenal dengan istilah Perihelion, dan terjadi dua minggu setelah solstis atau titik balik Desember.
Kebalikan dari Perihelion adalah Aphelion, fenomena di mana posisi Bumi berada di titik terjauh dengan matahari, terjadi pada bulan Juli.
Tahun ini, Bumi akan berada 91.406.842 mil dari Matahari di perihelion dan 94.509.598 mil dari Matahari di aphelion.
Posisi bumi yang berada di titik terjauh Matahari tidak akan mempengaruhi panas yang diterima Bumi. Hal ini karena panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi.
Dilansir laman LAPAN, Aphelion dan Perihelion terjadi karena akibat adanya perputaran bumi mengelilingi matahari dan orbit Bumi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, tetapi berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.
Perlu diketahui, jarak dari Matahari tidak menentukan musim. Namun ditentukan oleh kemiringan sumbu rotasi bumi.
Saat musim dingin, bagian Bumi yang kita tinggali dimiringkan menjauh dari matahari.
Sedangkan saat musim panas, bagian Bumi yang kita tinggali miring dekat ke arah matahari.
Hari kemiringan maksimum menuju atau menjauh dari matahari adalah titik balik matahari Desember atau Juni.
(Tribunnews.com/Tio)