Aktor Aliando Mengidap OCD, Penyakit Apa Sebenarnya Sampai Ia Mengaku Sangat Menderita?
Aliando mengungkapkan gangguan mental yang dialaminya ini, membuatnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Beberapa waktu tak terdengar, artis ganteng Aliando Syarief datang membawa kabar sedih.
Pemain sinoetron yang kondag lewat sinetron "Ganteng-ganteng Serigala" tersebut ternyata mengidap gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Melalui sebuah videonya yang diunggahnya belum lama ini, Aliando mengakui kalau dirinya mengalami gangguan OCD.
Aliando mengungkapkan gangguan mental yang dialaminya ini, membuatnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Melansir Mayoclinic, OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi), yang membuat penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsif).
Obsesi dan kompulsi mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Baca juga: Idap Gangguan Mental OCD, Aliando Syarief Cerita Gelagat Anehnya Saat Syuting
Pengidap gangguan mental OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tapi ini hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan.
Pada akhirnya, penderita merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres.
Lantas, apa itu OCD yang belum lama ini dialami Aliando Syarief? Dilansir dari laman Psychiatry, Jumat (28/1/2022) penyakit OCD adalah penyakit gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi berulang yang tidak diinginkan (obsesif), hingga membuat mereka melakukan sesuatu secara berulang (kompulsif).
Apa penyebab OCD seperti dialami Aliando Syarief?
Dalam unggahan videonya, Aliando Syarief mengaku didiagnosis mengalami OCD ekstrem.
Baca juga: 2 Tahun Tak Muncul di Layar Kaca, Aliando Ternyata Idap OCD Ekstrem, Kini Sedang Jalani Terapi
Meskipun belum dipahami seutuhnya, teori utama penyebab gangguan OCD dapat berupa:
Biologi
Penyakit OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.
Beberapa bukti menunjukkan OCD kemungkinan berhubungan dengan cara otak merespons setoronin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, serta mempunyai banyak fungsi penting lainnya di seluruh tubuh.
Genetika
OCD mungkin memiliki komponen genetik, tapi gen spesifik belum diidentifikasi. Keluarga Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga dekat dengan OCD, mempunyai peluang lebih tinggi untuk juga mengalami kondisi tersebut.
Baca juga: Aliando Syarif Idap Gangguan OCD, Ketahui Penyebab dan Cara Kurangi Gejalanya
Aliando Syarief didiagnosis OCD ekstrem, bagi penderitanya, penyakit ini secara signifikan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari maupun interaksi sosial.
Penderita gangguan obsesif kompulsif atau OCD, biasanya akan melakukan suatu pekerjaan secara berulang, misalnya mencuci tangan, memeriksa barang-barang ataupun membersihkannya.
Faktor risiko OCD seperti dialami Aliando Syarief Gangguan mental, OCD ekstrem yang dialami Aliando, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu penyakit ini, di antaranya seperti:
Riwayat keluarga
Mempunyai orang tua atau anggota keluarga dengan gangguan ini dapat meningkatkan risiko terkena OCD.
Stress atau trauma
Jika pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko terkena OCD dapat meningkat.
Reaksi ini mungkin memicu pikiran yang mengganggu dan tekanan emosional yang menjadi ciri OCD.
Kepribadian Ciri-ciri kepribadian tertentu seperti sulit menangani ketidakpastian, perasaan tanggung jawab yang tinggi, atau perfeksionisme dapat menjadi faktor OCD.
Gangguan kesehatan mental lain OCD mungkin terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga penyalahgunaan zat.
Dalam sebuah unggahan video, Aliando Syarief mengungkapkan alasannya vakum dari dunia hiburan selama beberapa tahun.
Salah satu alasannya yakni karena Aliando Syarief didiagnosis OCD ekstrem, yang membuatnya tak bisa beraktivitas.
Mandi Saja Susah
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (27/1/2022) OCD membuat Aliando Syarief kesulitan untuk melakukan aktivitas. Diakuinya, untuk sekadar mandi saja membutuhkan perjuangan yang besar.
"Enggak bisa liburan, untuk mandi aja gue enggak bisa lho. Mandi itu susah, kayak mau jalan naik mobil atau ngambil barang itu sulit," kata Aliando dalam siaran langsung di akun Instagram-nya.
"Mandi si mandi tetap, tapi mandinya bayangin butuh perjuangan. Kayak gue lagi mandi tiba-tiba lu garuk kepala sampai tengkorak gitu," lanjutnya.
Aliando Syarief pun mengatakan bahwa kini sedang menjalani terapi untuk menyembuhkan OCD yang dideritanya.
Apa itu OCD seperti yang dialami Aliando Syarief? Dilansir dari laman Psychiatry, Jumat (28/1/2022) OCD adalah penyakit gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi berulang yang tidak diinginkan (obsesif), hingga membuat mereka melakukan sesuatu secara berulang (kompulsif).
Penderita gangguan obsesif kompulsif biasanya melakukan suatu pekerjaan secara berulang, misalnya mencuci tangan, memeriksa barang-barang ataupun membersihkannya.
Kondisi OCD seperti yang dialami Aliando Syarief secara signifikan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari maupun interaksi sosial.
Gangguan obsesif kompulsif pun dapat dialami siapa saja, sering kali terjadi pada remaja dan orang dewasa. Namun, OCD juga bisa dialami sejak masa kanak-kanak.
Obsesif merupakan gangguan pikiran yang berulang dan terus-menerus hingga menyebabkan rasa cemas atau takut.
Meski tahu obsesif mereka tidak logis, orang dengan OCD, seperti yang dialami Aliando Syarief, akan sangat sulit melepaskan diri dari pikiran tersebut atau menghentikan tindakan kompulsif.
Pasalnya, bagi mereka perasaan dari pikiran yang mengganggu ini tidak dapat diselesaikan dengan logika, membuat mayoritas penderita OCD mencoba untuk meringankan tekanan obsesi dengan kompulsif, atau mengalihkan perhatian dengan aktivitas lain.
Gejala OCD yang dialami Aliando Gejala gangguan obsesif kompulsif kerap diawali dengan pikiran yang memicu rasa cemas dan takut secara terus-menerus.
Seseorang dengan OCD mungkin hanya memiliki salah satu gejala dari obsesif atau kompulsif saja. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan mereka akan merasakan kedua gejala secara bersamaan tanpa disadari.
Adapun gejala obsesif di antaranya:
Takut terkontaminasi dengan orang lain atau lingkungan di sekitar
Memiliki pikiran yang sangat mengganggu
Takut mengucapkan kata-kata kotor atau hinaan
Merasa sesuatu harus teratur, simetri, dan presisi
Mengalami pikiran mengganggu yang berulang terkait suara, gambar, kata, atau angka
Takut kehilangan atau membuang sesuatu yang penting baginya.
Sedangkan gejala kompulsif meliputi:
Mencuci tangan, mandi, menyikat gigi, atau ke toilet secara berlebihan
Membersihkan area atau benda-benda di rumah secara berulang
Mengatur sesuatu dengan cara tertentu
Memeriksa kunci pintu, sakelar, atau peralatan berulang kali
Terus-menerus menanyakan hal yang sama
Menghitung dengan angka tertentu secara berulang-ulang.
Gejala OCD biasanya muncul secara bertahap dan bervariasi. Jenis obsesif dan kompulsif yang dialami juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Umumnya, gejala OCD akan memburuk ketika seseorang mengalami stres.
Apabila gangguan obsesif kompulsif ini secara signifikan memengaruhi kualitas hidup Anda, segera periksakan diri dokter atau ahli kesehatan mental agar mendapatkan perawatan yang sesuai.
Aliando Syarief, baru-baru ini mengaku mengalami OCD. Penyakit OCD ini telah membuatnya sulit beraktivitas. (Zintan Prihatini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aliando Syarief Mengaku Mengalami OCD, Kondisi Apa Itu?"