Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Kusta Sedunia: Kenali Gejala-gejala Penyakit yang Telah Ribuan Tahun Menjangkiti Manusia

Masyarakat di seluruh dunia biasa memperingati Hari Kusta Sedunia (HKS) pada setiap hari Minggu terakhir di bulan Januari.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hari Kusta Sedunia: Kenali Gejala-gejala Penyakit yang Telah Ribuan Tahun Menjangkiti Manusia
Serambi Indonesia/Asnawi Luwi
Ilustrasi: Puluhan eks penderita penyakit kusta di Desa Proyek kolam Natam Baru, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara 

Keenam provinsi tersebut adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Eliminasi kusta di Indonesia Dalam peringatan Hari Kusta Sedunia, Kemenkes menyebutkan bahwa eliminasi kusta di Indonesia menghadapi tantangan yang sangat kompleks.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Targetkan Eliminasi Kusta Tahun 2024

Sebab, yang terlibat bukan hanya dari bidang medis, tetapi juga meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya karena masih terdapat stigma dan diskriminasi di masyarakat terhadap penderita kusta dan keluarganya ini.

Kerap kali, akibat stigma ini pasien kusta tidak dapat melanjutkan pendidikan, sulit mendapat pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, dikucilkan oleh lingkungan, ditolak di fasilitas umum bahkan fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk itu, melalui tema nasional 'Hapuskan Stigam dan Diskriminasi Kusta', peringata HKS 2022 mengajak seluruh elemen bangsa untuk menggalakkan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya untuk mencapai eliminasi kusta," tulis Kemenkes dikutip dari akun resminya, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Kusta Sering Dianggap Penyakit karena Guna-guna, Hingga 2020, Total Kasus di Indonesia Capai 17 Ribu

Eliminasi atau pemberantasan kusta sendiri selain terhalang dari stigma yang dipercayai masyarakat, tetapi ketakutan dan rasa malu pasien untuk berobat juga menjadi ancaman semakin sulitnya pengentasan kusta di Indonesia bisa dilakukan.

Padahal, Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta), Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr dr Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi, SpKK(K) yang akrab disebut dr Dini menegaskan bahwa kusta bukanlah penyakit kutukan.

BERITA REKOMENDASI

Kusta bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, makanan atau penyakit keturunan seperti yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat.

"Kusta ini bukan penyakit kutukan seperti yang dipikirkan orang-orang yang belum tahu itu, karena kusta ini penyebabnya jelas, pengobatannya juga ada, cuma mereka (penderitanya) saja yang kadang tidak tahu kalau mereka kena gejala kusta dan terlambat mengobatinya," ujar dr Dini.

Serta, kusta bukanlah penyakit orang miskin, dan bisa terjadi pada segala jenjang usia, serta meskipun menular tapi penderitanya tidak boleh dikucilkan.

Penyakit Kuno

Kusta adalah penyakit kuno yang telah ribuan tahun menjangkiti manusia. Meski telah ribuan tahun ada, penyebab kusta ternyata baru diketahui secara sains pada tahun 1873.


Hari Kusta Sedunia (HKS) diperingati setiap Minggu terakhir Januari, di mana pada tahun ini peringatan tersebut jatuh pada 30 Januari 2022.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 24 Januari 2022 mencatat jumlah kasus kusta terdaftar yakni 13.487 kasus dengan penemuan kasus baru sebanyak 7.146 kasus.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas