China tak Bisa Berkelit, Banyak Bukti Ditemukan Covid-19 Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan
Sebagai keberlanjutan dari studi, Worobey menyampaikan bahwa pengawasan ketat sangat penting dilakukan untuk mencegah pandemi di masa depan.
Editor: Hendra Gunawan
Dia menemukan bahwa pada akhir Maret 2020, para ilmuwan di Wuhan University pernah memublikasikan urutan genetik kasus awal Covid-19 di database daring terbuka yang dijalankan National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat pada akhir Maret 2020.
Data yang sama juga ditemukan dalam data mentah dari sebuah makalah yang diterbitkan oleh para ilmuwan di Wuhan University dalam jurnal Small pada Juni 2020.
Namun, Dr Bloom mendapati bahwa urutan data kasus awal Covid-19 Wuhan itu menghilang dari database NIH. Seorang juru bicara dari NIH juga mengkonfirmasi bahwa para ilmuwan dari Wuhan University meminta agar urutan genetik tersebut ditarik dari database pada Juni 2020.
Di tengah hangatnya perdebatan seputar asal-usul virus corona penyebab Covid-19, kabar tentang hilangnya urutan genetik ini pun memicu cukup banyak perhatian media.
Apalagi dalam laporannya, Bloom juga menulis bahwa "kemungkinan urutan genetik dihapus untuk mengaburkan keberadaannya"
Setelah berbulan-bulan lamanya, sisi lain dari cerita ini pun akhirnya muncul ke permukaan.
Seorang reporter kantor berita Xinhua, Zichen Wang, yang meliput tanggapan China mengenai kejadian ini mengklaim motif sebenarnya di balik penghapusan data kasus awal Covid-19 di Wuhan.
Menurut dia, penjelasan tentang hilangnya data tersebut sebenarnya sangat membosankan.
Penjelasan hilangnya data Covid-19
Dalam blog-nya Pekingnology, Zichen mengungkapkan hasil wawancaranya dengan para peneliti di Wuhan University dan isi konferensi pers wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China terkait kontroversi ini.
Para peneliti berkata bahwa mereka telah menyerahkan makalah yang asli kepada editor di jurnal Small, lengkap bersama paragraf yang merujuk pada data urutan genetik di database NIH.
Namun, paragraf tersebut dihilangkan oleh para editor Small pada saat proses penelaahan, karena dianggap berlebihan dari yang dibutuhkan.
Hasil draf yang telah diedit kemudian dikirimkan kembali ke para peneliti Wuhan University.
Melihat paragraf tersebut telah dihapus dari makalah, para peneliti menganggap tidak perlu lagi untuk menyimpan data urutan kasus awal Covid-19 dalam database NIH.