Penjelasan Sains, Suhu Inti Matahari Mencapai 15 Juta Derajat Celcius
Anda mungkin pernah bertanya-tanya seberapa panas Matahari, yang kerap dimanfaatkan guna membantu pekerjaan manusia ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Matahari adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan Bumi.
Karena energi dari sinar Matahari, kehidupan di Bumi ada.
Lantas sebagai bintang utama di Tata Surya, seberapa panas Matahari?
Zat-zat dalam Matahari tersusun dari gas dan yang bertekanan tinggi.
Sementara, 92 persen gas yang membentuknya adalah hidrogen. Sinar Matahari yang memancar pun biasanya kita gunakan untuk berbagai hal, seperti menjemur pakaian, sumber energi terbarukan, sumber cahaya, hingga untuk kesehatan.
Anda mungkin pernah bertanya-tanya seberapa panas Matahari, yang kerap dimanfaatkan guna membantu pekerjaan manusia ini.
Oleh karena itu, rahasia alam semesta kali ini membahas mengenai suhu yang dimiliki Matahari berdasarkan penjelasan sains.
Baca juga: Besok Terjadi Gerhana Matahari di Sejumlah Wilayah di Dunia, Tak Bisa Diamati di Indonesia
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (29/4/2022) diameter Matahari sebesar 1,4 juta km, yang artinya 109 kali diameter Bumi. Massa yang dimiliki Matahari juga tak main-main, yakni seberat 300.000 kali berat planet kita.
Kendati Matahari dianggap panas, namun Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut, suhu Matahari sebenarnya bervariasi.
Adapun suhu inti Matahari berkisar 15 juta derajat Celsius, dan permukaannya memiliki suhu sekitar 5.500 derajat Celsius.
Dilansir dari Space, Jumat (21/1/2022) setiap 1,5 juta detik, Matahari melepaskan lebih banyak energi dibandingkan energi yang digunakan manusia selama satu tahun.
Baca juga: Teleskop Hubble Temukan Komet Terbesar di Tata Surya, Terbang Menuju Matahari
Lantas, kenapa Matahari panas? Menurut NASA Space Place, hidrogen di inti Matahari bergabung menjadi satu karena adanya gravitasi.
Lantaran tekanannya sangat tinggi, maka saat atom hidrogen bertabrakan dengan energi besar akan menciptakan elemen helium baru dalam proses yang disebut fusi nuklir.
Fusi nuklir inilah yang mengakibatkan peningkatan energi pada inti Matahari, sehingga suhu di sekitarnya bisa menyentuh angka 15 juta derajat Celcius, yang artinya suhu Matahari sangatlah panas.