NASA: Tidak akan Ada Lagi Gerhana Bulan Total dalam 3 Tahun setelah 8 November 2022
Gerhana bulan total 8 November 2022 adalah yang terakhir dalam 3 tahun. Gerhana bulan total lagi baru akan terjadi tahun 2025, menurut NASA.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Mengapa Bulan menjadi merah saat terjadi gerhana?
Masih mengutip situs NASA, Bulan menjadi merah selama gerhana bulan disebabkan oleh fenomena hamburan Rayleigh.
Fenomena itu juga lah yang menyebabkan langit menjadi biru dan matahari terbenam menjadi merah.
Cahaya bergerak dalam gelombang, dan warna cahaya yang berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda.
Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan lebih mudah dihamburkan oleh partikel di atmosfer bumi daripada cahaya merah yang memiliki panjang gelombang lebih panjang.
Lampu merah, di sisi lain, bergerak lebih langsung melalui atmosfer.
Saat Matahari berada di atas kepala, kita melihat cahaya biru di seluruh langit.
Tetapi ketika Matahari terbenam, sinar matahari harus melewati lebih banyak atmosfer dan melakukan perjalanan lebih jauh sebelum mencapai mata kita.
Cahaya biru dari Matahari menyebar, dan cahaya merah, oranye, dan kuning dengan panjang gelombang yang lebih panjang melewatinya.
Selama gerhana bulan, Bulan berubah menjadi merah karena satu-satunya sinar matahari yang mencapai Bulan, melewati atmosfer Bumi.
Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, semakin merah Bulan akan terlihat.
Seolah-olah semua matahari terbit dan terbenam di dunia diproyeksikan ke Bulan.
Daftar Waktu dan Wilayah yang Dapat Teramati Gerhana Bulan Total
Dilansir lapan.go.id, Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.