Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Merindukan Hujan di Jakarta Saat Polusi Mengepung, Kapan Garam yang Disemai di Awan Menuai Hasil?

Hujan di Jakarta seolah jadi momen yang dirindukan saat polusi udara mengepung ibukota di pertengahan tahun 2023 ini.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Merindukan Hujan di Jakarta Saat Polusi Mengepung, Kapan Garam yang Disemai di Awan Menuai Hasil?
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Awan hitam menyelimuti langit di Kawasan Moumen Nasioal, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018). BMKG memprediksi curah hujan di Jakarta masih sering terjadi . Hujan di Jakarta seolah jadi momen yang dirindukan saat polusi udara mengepung ibukota di pertengahan tahun 2023 ini. 

Dikatakan Andri, peluangnya untuk saat ini, apalagi dalam kondisi musim kemarau, cukup berat.

Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, Gardu Ganjar Jaringan Ormas Renovasi Sumber Air dan Pemandian di Pandeglang

RH (Relatif Humidity) lapisan atas kering dan CAPE (convective available potential energy) rendah.

Dari hasil pemodelan atmosfer selama dua hari ke depan ada peluang hujan di Bogor dan Tangerang Selatan.

"Diharapkan angin akan membawa awan bergerak ke arah Jakarta. Karena modifikasi cuaca tidak bisa menggeser awan, tetapi bisa memperluas area cakupan hujan, papar Andri.

Sedangkan wilayah Jabar bagian Utara termasuk Indramayu, Kerawang, Kabupaten Bekasi potensi cuaca masih kering hingga 25 Agustus.

Langkah TMC ini ujar Andri, merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi di wilayah tersebut

Mengapa Jakarta Tak Kunjung Hujan?

JAKARTA HUJAN TIDAK MERATA - Hujan  deras bersama angin  turun dikawasan  Kalibata,  Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016). Jakarta  di guyur  hujan  tidak merata  dari hujan deras  bersama angin hingga  hanya rintik-rintik. Warta Kota/henry lopulalan
JAKARTA HUJAN TIDAK MERATA - Hujan deras bersama angin turun dikawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2016). Jakarta di guyur hujan tidak merata dari hujan deras bersama angin hingga hanya rintik-rintik. Warta Kota/henry lopulalan (Harian Warta Kota/henry lopulalan)

Tak hanya BRIN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah membentuk Satgas Pengendalian Polusi Udara untuk membuat hujan lokal buatan dalam menangani pencemaran udara di Jabodetabek.

Berita Rekomendasi

Menteri LHK, Siti berujar akan ada hujan direncanakan akan dilakukan Senin (21/8/2023) dan Selasa (22/8/2023) untuk menangani polusi udara.

"Kita sudah minta hari ini dan besok sudah ada hujan buatan, untuk sedikit membersihkan," kata Siti saat ditemui di kantor KLHK, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Tentang penyebab hujan tak juga hujan, Siti menjelaskan secara geomorfologi wilayah Jakarta berbentuk kipas aluvial, dimana dikelilingi perbukitan di kota satelitnya.

Ia berujar secara teori saat ada polusi yang datang dari bawah keatas tidak mudah hilang karena terhambat oleh tekanan angin dari perbukitan.

Hambatan itu menyebabkan hujan tidak jatuh di kota, melainkan jauh ke laut.


"Kadang-kadang karena hambatan itu hujannya nggak nyampe ke Jakartanya. Tapi jatuh ke laut. Sehingga kota-kota seperti ini, menjadi tidak mudah," katanya.

Kondisi Jakarta yang juga dikelilingi gedung-gedung tinggi dan tidak beraturan atau disebut street canyon, membuat sirkulasi udara terganggu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas