Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hujan Buatan Dihentikan, Ada Metode Lain Kurangi Polusi Udara Jakarta, Tapi Berisiko Kru Hipoksia

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan hujan buatan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dihentikan. Ada metode lain, tapi berisiko.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Hujan Buatan Dihentikan, Ada Metode Lain Kurangi Polusi Udara Jakarta, Tapi Berisiko Kru Hipoksia
dokumentasi BRIN
Badan Riset dan Inonovasi Nasional (BRIN) bersama TNI AU menerapkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan pesawat CASA 212 registrasi A-2108 milik TNI AU menyemai NaCl sebanyak 800 kg untuk menurunkan hujan di Jakarta.Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan hujan buatan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dihentikan. Ada metode lain, tapi berisiko. 

Namun, metode modifikasi cuaca tanpa hujan tersebut belum siap dilakukan pengelola TMC BRIN.

Tim dari BRIN masih perlu mendesain dan membuat konsul untuk menempatkan dry ice di dalam kabin pesawat.

”Dry ice ini yaitu CO2. Jika packaging dan handling di pesawat sembarangan, kru bisa kehabisan oksigen atau hipoksia,” ujarnya.

Menurut Budi, ada satu alternatif bahan semai lain yang bisa dicoba dan lebih memungkinkan untuk diimplementasikan, yaitu menggunakan kapur tohor.

Bedanya, kalau dry ice mengondisikan udara agar menjadi lebih dingin, sementara dengan kapur tohor sebaliknya, mengondisikan udara menjadi lebih panas.

"Tapi prinsipnya sama, mengondisikan suhu di lapisan isoterm pada ketinggian tertentu untuk mengganggu kestabilan atmosfer,” ujar Budi.

Kemudian, berdasarkan arsip berita Tribunnews.com, pada 2019 mucul juga skenario memakai mtode water spraying dari darat menggunakan alat Ground Mist Generator yang akan ditempatkan di 10 lokasi di daerah upwind.

Berita Rekomendasi

Nantinya, air akan disemprotkan menggunakan pesawat dari darat ke atmosfer.

Air yang disemprotkan itu bertujuan untuk mengikat polutan yang ada.

Operasi modifikasi cuaca di Jakarta ini juga didukung oleh TNI AU dari skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh Malang dengan menyiapkan armada CASA.

(Tribunnews.com/Rina Ayu/Larasati Dyah Utami/Anita K Wardhani) (TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas