SBY Berikan Tanggapan Soal Anggaran Besar pada Acara IMF-WB yang di Gelar di Bali
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara tentang pertemuan IMF dan World Bank yang digelar di Bali pada Oktober 2018 ini.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara tentang pertemuan IMF dan World Bank yang digelar di Bali pada Oktober 2018 ini.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @SBYudhoyono pada Senin (8/10/2018).
Diketahui sebelumnya pertemuan IMF-WB di Bali menjadi kontroversi lantaran besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah.
Sedangkan saat ini tanah air baru saja dilanda bencana di Lombok, Palu, dan Donggala.
Beberapa pihak menyebutkan jika acara internasional ini sebenarnya sudah dirancang sejak masa pemerintahan SBY.
Dilansir dari laman Twitter Menkeu saat masa SBY menjabat juga menyebut jika pemerintahan SBY bersama Bank Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah, yakni pada tahun 2014.
Baca: Jokowi: Rapat IMF-WorldBank di Bali Untungkan Indonesia
"Mohon bukti yg mengajukan presiden SBY saat itu. Cc ke @ChatibBasri yg menjadi Menteri Keuangan saat itu," tulis @monethamrin.
Chatib Basri lantas memberikan pembenaran jika yang mengajukan Indonesia menjadi tuan rumah IMF adalah SBY.
"Ya benar, bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014. Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negar2 lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015, kalau sy tdk salah," ungkap Chatib Basri.
Banyak disebut-sebut menjadi penyebab pengeluaran yang banyak, SBY pun akhirnya memberikan pendapat mengenai pertemuan IMF-WB.
"Semoga "IMF-World Bank Annual Meeting" yg diselenggarakan di Bali th 2018 ini dapat mencapai tujuan & sasaran yg diharapkan *SBY*," cuit akun tersebut mengawali.
SBY menuliskan jika pertemuan IMF-WB dapat memberikan manfaat dan pluang bagi Indonesia sebagai anggota G-20.
Baik secara langsung- tidak langsung, jangka pendek dan jangka panjang.
Lebih lanjut SBY kembali mengingatkan jika kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih dalam tekanan fiskal bahkan baru saja terkena bencana di Sulawesi Tengah dan NTB.
Baca: Mantan Menteri Keuangan Era SBY Bantah Pertemuan IMF Jadi Saran Cari Utang