SBY Berikan Tanggapan Soal Anggaran Besar pada Acara IMF-WB yang di Gelar di Bali
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara tentang pertemuan IMF dan World Bank yang digelar di Bali pada Oktober 2018 ini.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Fathul Amanah
"Karenanya, pertemuan ini agendanya mesti tepat, dikelola dgn baik & benar-benar sukses, sehingga rakyat bisa rasakan manfaatnya *SBY*," lanjut cuitan akun@SBYudhoyono.
Kemudian SBY membahas mengenai pro dan kontra diselenggarakannya acara IMF-WB pada bulan ini.
"Alasan yg menentang, pertama, pertemuan "besar-besaran" ini tak tepat dilaksanakan ketika kita tengah alami bencana. Tidak berempati *SBY*,"
"Kedua, biayanya terlalu besar & dianggap sebagai pemborosan. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia tengah hadapi tekanan fiskal. *SBY*," lanjut SBY.
Baca: Prabowo Tuding Pertemuan IMF-Bank Dunia Terlalu Mewah, Ini Faktanya
Mantan presiden ke-6 dan 7 ini menjelaskan jika acara pertemuan ini sudah tidak dapat ditunda lagi.
"Kalau itu alasannya, jadikan pula pertemuan ini sebagai wahana & forum solidaritas, termasuk "fundraising" utk bantu rakyat yg terkena bencana *SBY*," jelas SBY.
Pasalnya menurut SBY acara IMF-WB ini tidak sensitif terhadap duka bencana yang tengah dialami Indonesia.
Lebih lanjut SBY juga memaparkan mengenai kritik besarnya biaya dalam satu acara ini.
"Terhadap kritik yg menilai biaya perhelatan ini kelewat besar, pemerintah bisa berikan penjelasan & klarifikasi yg gamblang & transparan,"
"Biar tak jadi fitnah & "hoax", DPR RI bisa minta penjelasan kpd pemerintah & BPK juga bisa lakukan audit apakah terjadi pemborosan," jelas SBY lagi.
SBY mengakhiri tanggapan mengenai IMF-WB dengan berharap Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang baik.
"Demikian bagian pertama dari komentar saya ttg Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali ini. Bagian kedua insya Allah akan saya sampaikan esok," pungkas SBY.
Baca: Politisi Demokrat Sindir Pertemuan IMF di Bali, Chatib Basri: SBY yang Ajukan
Dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.