Hari Pahlawan - Kisah Lafran Pane, Pahlawan Nasional Sederhana yang Tak Punya Rumah
Hari Pahlawan - Simak kisah Lafran Pane, sosok pahlawan nasional sederhana yang tak memiliki rumah.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS - Peringati Hari Pahlawan, simak kisah tentang Lafran Pane, sosok pahlawan nasional sederhana yang tak memiliki rumah.
Lafran Pane dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2017 lalu.
Saat itu, ia bersama empat tokoh lainnya diundang ke Istana Merdeka, Jakarta.
Tentang sosok sederhana Lafran Pane, hal tersebut diungkapkan Hariqo Wibawa Satria, penulis buku Lafran Pane: Jejak Hayat dan Pemikirannya.
Dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Hariqo mengaku ia pernah mendatangi rumah Lafran Pane di Jalan Affandi di Yogyakarta.
Baca: Fakta Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional
"Waktu itu saya pernah ke rumahnya di kompleks dosen Jalan Affandi di Yogyakarta itu. Saya tanya kepada istrinya ini rumah Pak Lafran? Bukan kata dia, ini dari kampus," ujarnya.
Hariqo juga menuturkan pihak keluarga Lafran juga sempat menyampaikan harus segara pindah lantaran pihak kampus memberikan peringatan bahwa rumah itu akan ada yang menempati.
Dilansir dari Wikipedia, Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan pada 5 Februari 1922 dan wafat pada 24 Januari 1991.
Lafran Pane lahir dari sosok ayah seorang guru dan seniman Batak Mandailing Natal.
Ayahnya Sutan Pangurabaan Pane merupakan sosok pendiri Muhammadiyah di Sipirok pada tahun 1921.
Kakaknya Sanusi Pane dan Armijn Pane adalah sosok sastrawan dan seniman.
Masa sekolahnya dimulai dari Pesantren Muhammadiyah Sipirok dan melanjutkan sekolahnya ke Jakarta.
Pada saat ibu kota pindah ke Yogyakarta, dan tempatnya bersekolah yang bernama Sekolah Tinggi Islam ikut pindah inilah awal mula karir Lafran mulai berkembang.
Dia melanjutkan pendidikan ke Universitas Gajah Mada, dan menjadi salah satu sarjana ilmu politik pertama di Indonesia.