8 Fakta Insiden 'Surabaya Membara' yang Berujung Maut, 3 Orang Meninggal karena Tertubruk Kereta Api
Kumpulan fakta insiden 'Surabaya Membara' yang berujung maut, 3 orang meninggal karena tertabrak kereta api, 2 identitas korban tidak diketahui.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Fathul Amanah
Namun, akibat desak-desakan itu, setidaknya ada 3 orang yang terjatuh dari viaduk dengan ketinggian 7 meter tersebut.
Ada pula korban yang diduga terlindas kereta api karena tak sempat menyelamatkan diri.
Menurut keterangan saksi bernama Sukri (52) yang menyaksikan dari bawah vaiduk, ada banyak sekali orang yang menonton dari atas viaduk.
"Saat itu banyak sekali pemuda pemudi yang menonton dari atas viaduk dan memenuhi rel kereta api," ujar Sukri, dikutip dari Kompas.com.
"Saat itu di atas sudah mulai gaduh, dan penonton yang di bawah viaduk mulai berteriak-teriak agar mereka penonton yang di atas turun."
Kereta tidak berhenti, namun terus melintas di viaduk dengan pelan. Penonton di viaduk sebisa mungkin menghindari badan kereta dengan saling memegang tubuh.
"Karena mereka saling berpegangan, karena satu jatuh, lainnya juga ikut jatuh, suasana saat itu mendadak gaduh, karena ibu-ibu berteriak histeris," jelasnya.
Sukri baru tahu bahwa ada penonton yang terlindas setelah petugas membawa sebuah kantong berisi tubuh manusia ke bawah viaduk.
3. Kereta sudah menurunkan kecepatan
Menurut Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, kereta api yang melintas tersebut sudah menyembunyikan semboyan 35 (suling lokomotif).
Kecepatan kereta pun sudah diturunkan sampai 15 km/jam, sementara kecepatan normal di jalur itu hanya 30 km/jam.
Namun, Gatut menjelaskan bahwa bermain di jalur KA, apalagi di jembatan atau viaduk sangatlah berbahaya, karena kereta api tidak bisa berhenti mendadak.
4. Tidak ada koordinasi dari panitia dengan KAI
Gatut Sutiyatmoko, Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya menyatakan tidak adanya koordinasi dari pihak panitia penyelenggara drama kolosal dengan PT KAI.