Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Tetangga Lihat Mobil Keluar dari Rumah Korban

Simak fakta-fakta tentang kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Kronologi hingga perkembangan terbaru kasus tersebut.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
zoom-in 12 Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Tetangga Lihat Mobil Keluar dari Rumah Korban
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Rumah korban dipukul palu diberi garis polisi di Perumahan Seroja RT 03 RW 05, Harapanjaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. 

Foto itu adalah foto surat dari anak pertamanya, Sarah Boru Nainggolan.

Surat tulisan tangan bertinta biru itu berisi tentang curhatan sang anak terhadap ayah dan ibunya.

Di surat itu, Sarah berjanji akan menjadi anak yang baik.

Ia juga meminta maaf kepada orangtuanya karena telah membuat orangtuanya marah.

7. Korban bicara soal uang dan mobil

Sore sebelum kejadian, Lita, tetangga korban yang sedang berbelanja di warung korban, sempat mendengar percakapan Diperum Nainggolan (38), dengan seseorang melalui telepon genggam, Senin (12/11/2018) sekitar pukul 16.30 WIB.

Ia mendengar korban menelepon seseorang dengan suara dan nada yang keras.

BERITA REKOMENDASI

"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelepon gitu, nada keras marah-marah gitu," ungkapnya kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (13/11/2018).

Lita mengaku sempat bertanya kepada istri korban, kenapa suaminya marah-marah.

Namun, istrinya meminta dirinya tidak perlu ikut campur.

"Saya tanya istri korban, Maya Boru Ambarita. Saya tanya ke istrinya, kenapa bapak marah-marah bu? Dia jawab, 'udah kamu enggak usah ikutan', sama istrinya ngomong gitu, habis itu dia langsung masuk ke dalam," beber Lita.

Ia mengaku dalam percakapan itu Diperum Nainggolan terdengar membicarakan persoalan uang dan mobil.

"Saya enggak lama belanjanya ya, sekitar lima menit. Saya enggak dengar rincinya, tapi kedengarannya bicarakan soal mobil dan uang gitu. Nadanya keras kayak orang berantem," paparnya.

Selama ini ia menanggap kalau keluarga korban dikenal memiliki sifat baik.

8. Tetangga lihat mobil keluar dari rumah korban

Ketua RT 2 Agus Sani mengungkapkan, ada beberapa saksi yang melihat mobil melaju cepat dari rumah korban.

"Nah itu dia, ada saksi yang lihat ada mobil ngebut, keluar, tapi enggak tahu jenisnya apa. Cuma ngelihat aja keluar ngebut," ungkap Agus Sani, Selasa (13/11/2018).

Agus mengaku sebelumnya tidak mendapatkan laporan ada keributan di rumah korban.

Dirinya mengaku sangat kaget atas peristiwa ini, terlebih dalam kejadian ini satu keluarga tewas.

"Enggak ada keributan. Kalau ada pasti warga sekitar melapor, sampai saat ini tidak ada yang melapor," jelasnya dilansir dari Tribunnews Bogor.

9. Tidak ada CCTV

Polres Bekasi Kota mengungkapkan, tak ada rekaman kamera pengawas (CCTV) di rumah keluarga yang menjadi korban pembunuhan.

"Di rumah kontrakan korban tidak ada CCTV, jadi tidak ada gambaran mengenai jumlah pelaku di TKP," ucap Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari.

Namun, penyidik mencari kemungkinan ada tetangga korban yang menggunakan kamera CCTV di depan rumahnya.

"Rekaman CCTV sangat membantu penyidik, apalagi bila terlihat sosok pelaku dan jenis kendaraan yang digunakan pelaku saat datang ke lokasi," bebernya.

10. Kerabat histeris

Intan, kerabat korban mengungkapkan kaget saat melihat keluarganya tewas.

Intan mengatakan, pertama kali mengetahui kabar dari sang kakak di Medan, Sumatera Utara.

Hingga kemudian, Intan bergegas mengunjungi rumah korban di Bekasi.

"Pertama kali dikasih tahu sama saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan, Selasa (13/11/2018).

Setelah datang ke lokasi, dirinya kaget rumah sudah diramaikan warga.

"Saya kira perampokan saja enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.

Ia menambahkan, adiknya orang baik dan tidak pernah ada masalah.

"Dia baik banget, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat bangat (pelakunya)," ucapnya.

Menurutnya, Diperum Nainggolan telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung.

"Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega bangat ya?" ujarnya.

11. Para korban akan dimakamkan di Samosir

Jasad keluarga Diperum Nainggolan akan diberangkatkan ke Samosir menggunakan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Jenazah diberangkatkan pada pukul 17.00 WIB.

"Ya, keberangkatan dari Soekara, keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.00 WIB dan sampai di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara nantinya pukul 19.00 WIB,'' ujar Farel Nainggolan, sepupu di rumah duka pada Rabu (14/11/2018).

12. Ditemukan boneka dengan bercak darah di TKP

Dalam olah TKP tidak ditemukan harta dan barang berharga yang hilang.

Pintu juga masih dalam keadaan baik dan tidak ditemukan kerusakan.

Pada saat melakukan olah TKP, polisi menyita barang bukti berupa gunting, bantal berlumur darah, boneka bercak darah, dan pakaian korban.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas