Driver Go-jek di Palembang Mogok Massal, Jakarta dan Bandung Justru Kebanjiran Driver Baru
Eksodus terjadi di beberapa kota, di Bandung sedikitnya 500 mitra ojek online Grab memutuskan beralih ke Go-jek.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Mitra pengemudi Go-Jek bakal bertambah banyak.
Hai ini terjadi karena banyaknya mitra pengemudi Grab yang beralih ke perusahaan bentukan Nadiem Makarim itu.
Eksodus terjadi di beberapa kota, di Bandung sedikitnya 500 mitra ojek online Grab memutuskan beralih ke Go-jek dengan cara mendaftar secara serempak ke kantor cabang Bandung pekan ini.
Seperti dilansir Tribunnews.com dari Kontan.co.id, Manajemen Go-Jek membenarkan terjadinya migrasi dari para mitra Grab di beberapa kota itu.
Pihaknya juga membuka pintu bagi para mitra yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan.
Baca: Solusi Mengurai Kemacetan, Gojek Coba Ajak Masyarakat Pakai Layanan Ride-Hailing
"Pada dasarnya semangat kami adalah untuk membantu kesejahteraan sektor informal di Indonesia," ujar VP Corporate Affaire Go-jek, Michael Reza Say dalam siaran persnya, Jumat (16/11/2018).
"Sebagai pelopor ride-hailing di indonesia kami bangga dapat menjadi pilihan mitra driver untuk bersama terus menjalani jutaan mitra Indonesia melalui teknologi," tambah Michael.
Di Bandung, para driver yang masih menggunakan jaket dan helm Grab itu mengantri sejak pagi.
Begitu juga di Jakarta, eksodus mitra Grab terjadi di kantor Go-Jek wilayah Kemang Timur, Jakarta Selatan, akhir pekan ini.
Baca: Sederet Fakta Wanita Driver Ojol: Bawa Dua Anak saat Ngojek, Ingin Bunuh Diri karena Diabaikan
Pemandangan berbeda terjadi di Palembang, para dirver Go-Jek melakukan aksi mogok masal tidak menarik penumpang.
Tuntunan yang mereka lakukan adalah kembalikan skema awal point yang semula dari 14, 18, 22, 26 dan 30.
Sudah dua minggu skema yang dilakukan oleh pihak aplikator mengacak dan tidak pasti untuk titik sampai point agar mendapatkan bonus.
Seperti dilansir Tribunnews.com dari Sripoku.com, Holy Noissey, salah satu pengagas komunitas ojol yang ada di wilayah Sapta Marga mengatakan, dengan skema saat ini para driver kesulitan untuk mendapatkan bonus.
Bukan hanya itu untuk point, Go-pay yang diberikan pun saat ini turun yang semulanya satu menjadi setengah.