Driver Go-jek di Palembang Mogok Massal, Jakarta dan Bandung Justru Kebanjiran Driver Baru
Eksodus terjadi di beberapa kota, di Bandung sedikitnya 500 mitra ojek online Grab memutuskan beralih ke Go-jek.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
“Sudah dua minggu skema point acak ini berlangsung, awalnya masuk pemberitahuan skema acak ini hanya untuk satu minggu saja tapi akhirnya sampai detik ini,” Jelasnya saat ditemui, Jumat (16/11/2018).
Ini sebuah pernyataan sikap dari para driver untuk aplikator, untuk upah yang sekarang ini Rp 6.400 sudah sangat murah.
Untuk bonus point jangan acak, agar untuk mendaptakan total bonus dari point lebih banyak.
Baca: Klarifikasi GO-JEK saat Tagar Uninstallgojek jadi Trending Topic di Twitter
“Kami berharap kepada aplikator untuk mengembalikan skema point seperti dulu, kami tiga hari kedepan tidak akan narik dan ini sebuah pernyataan sikap dari kami,” ujar Holy.
Pembaruan sistem insentif dilakukan karena ingin memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk mendapatkan bonus.
“Sistem insentif terbarukan menyesuaikan dengan riwayat penyelesaian order masing-masing mitra,” ungkap Head of Corporate Affairs Go-Jek Sumatera, Teuku Andri Pravinanda
Sehingga dapat berbeda antara mitra yang satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, baik driver yang bermata pencaharian hanya dari Go-Jek saja maupun mereka yang memiliki aktivitas rutin lainnya memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan bonus.
“Pembaharuan tersebut merupakan jawaban atas salah satu keluhan utama driver saat ini, yakni sulitnya mendapatkan bonus harian,” lanjut Teuku Andri.
(Tribunnews.com / Bunga Pradipta)