Di Balik Kemeriahan Black Friday, Ada Kesedihan Tersendiri bagi Para Pekerja Toko Retail
Di balik kemeriahan Black Friday, ternyata ada kesedihan tersendiri bagi para pekerja retail.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Meskipun belanja pada Black Friday cenderung ke arah ritel online, jutaan rakyat Amerika tetap berbelanja sendiri di pusat perbelanjaan.
Hal ini membuat para pekerja menghadapi peningkatan besar dalam volume pekerjaan dan seringkali tanpa kompensasi tambahan.
"Anda tidak dapat menikmati Thanksgivi dikarenakan bertepatan dengan Black Friday," ucap Ludmiala Blanco, seorang karyawan di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Los Angeles, California.
Dirinya mengatakan hanya karyawan yang bekerja penuh yang menerima waktu dan setengah kompensasi tambahan untuk hari libur seperti Thanksgiving akan tetapi tidak berlaku di Black Friday.
Direktur Penelitian Pendidikan Tenaga Kerja di Sekolah Industri dan Hubungan Tenaga Kerja Universitas Cornell, Kate Bronfenbrenner, menjelaskan tren ini akan terus berlanjut di seluruh industri ritel.
Dirinya mencatat pada tahun 1980-an banyak tempat perbelanjaan tidak buka pada hari libur dan ditutup pada hari Minggu.
Baca: Black Friday Jadi Viral Gara-gara Akun Instagram Bahasa Jepang
"Kita telah pindah ke dunia di mana hari-hari belanja terbesar tiap tahun adalah pada hari libur," ujar Kate.
Toko ritel terbesar di dunia, Walmart, telah melakukan upaya untuk bersaing dengan Amazon pada Cyber Monday saat Black Friday di toko ritel mereka di seluru negeri.
Walmart tidak pernah memberikan upah liburan atau kompensasi tambahan kepada para pekerjanya pada hari-hari seperti Black Friday.
Walmart telah menghadapi tekanan dari para pekerja untuk menaikan upah minimum mereka menjadi Rp 200 ribu per jam.
Kristi Branstetter, seorang karyawati di Walmart Kansas City, Missouri mengatakan, para pekerja sudah menyerahkan waktu mereka bersama keluarga dan tidak menghasilkan uang untuk dirinya dan keluarganya.
"Kami para pekerja ritel sudah menyerahkan waktu kami, waktu bersama keluarga kami untuk melayani pelanggan dan kami tidak menghasilkan uang untuk diri kami sendiri, tetapi menghasilkan uang untuk para eksekutif dan keluarga Walton yang sedang duduk santai di rumah," ujar Kristi.
(Tribunnews.com/Whiesa)