Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Cipondoh, Sopir Masih Berusia Belasan Tahun
Kecelakaan maut terjadi di bilangan Green Lake, Cipondoh, Tangerang, Banten, Minggu (25/11/2018).
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di bilangan Green Lake, Cipondoh, Tangerang, Banten, Minggu (25/11/2018).
Dilansir Tribunnews.com dari Tribun Jakarta pada Senin (26/11/2018), kecelakaan tersebut dialami oleh mobil bak terbuka yang terguling dan diketahui mengangkut belasan santri dari Semanan, Jakarta Barat.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolsek Cipondoh, Kompol Sutrisno.
Ia juga menjelaskan bahwa proses evakuasi langsung ditangani satuan lalu lintas Polres Metro Tangerang Kota.
"Iya, ditangani Sat lantas," ujar Sutrisno ketika dihubungi Tribun Jakarta.
Sebanyak 23 santri menjadi korban kecelakaan tunggal ini. Diketahui rombongan tersebut usai menghadiri acara Maulid Nabi di Kampung Pondok Karang Tengah di pondok pesantren pimpinan KH Rosyid.
Baca: Kecelakaan Maut di Cipondoh: Polisi Imbau Mobil Bak Tidak Digunakan Mengangkut Penumpang
Seorang petugas keamanan di sekitar lokasi bernama Amarudin menjadi saksi kecelakaan ini.
Ia mengaku melihat mobil bak terbuka tersebut terbalik akibat melintas dengan kecepatan tinggi sekitar pukul 13.00 WIB.
"Pukul 13.00 WIB. Jadi itu mobil sudah oleng dan dalam kecepatan tinggi ketika hendak turun dari jalan layang," kata Amarudin di lokasi.
"Itu tadi ngebut, sampe kebalik terus santri yang ada di mobil pick up-nya pada terpental," tambahnya.
Amarudin juga menuturkan bahwa santri-santri tersebut terlempar hingga terseret di jalan raya sejauh beberapa meter.
"Aduh ngeri tadi santrinya pada mental terseret, sampai berdarah-darah," papar Amarudin.
Amarudin juga menjelaskan bahwa sopir mobil bak terbuka tersebut masih muda.
Kecelakaan ini terjadi diduga sopir tersebut kehilangan kendali ketika mengemudikan mobil dalam kecepatan tinggi.
Baca: Masih Muda, Sopir yang Angkut 23 Santri hingga Pikap Terbalik di Cipondoh Terancam Pasal Berlapis
Bahkan mobil bak terbuka itu sempat menyerempet dinding pembatas jalan kemudian melayang hingga terbalik dan menyebabkan seluruh santri terpental dari dalam mobil.
"Kayanya sopir hilang kendali, kemudian remnya blong hingga menabrak dinding pembatas jalan dan terbalik," kata Amarudin.
Kecelakaan ini mengakubatkan tiga santri meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan di RSUD Kabupaten Tangerang, Minggu (25/11/2018).
"Tiga santri meninggal dunia. Ada yang meninggal di lokasi kejadian ada juga yang meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit," ungkapnya.
Ojo Ruslan menuturkan, 20 santri yang lainnya menderita luka di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan insentif di sejumlah rumah sakit.
Menurut Ojo Ruslan, RFA sang sopir mobil bak terbuka ini masih berusia 18 tahun.
RFA langsung menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan oleh polisi.
"Sopirnya juga masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, kondisinya sudah sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan," kata Ojo Ruslan.
RFA bisa terancam dikenakan pasal berlapis akibat perbuatannya.
Ojo Ruslan menjelaskan bahwa kemungkinan RFA bisa dijerat dua pasal.
"Bisa dijerat pasal kelalaian yang tidak disengaja dan kelalaian yang disengaja, serta pasal membawa muatan yang berlebih ," ucapnya.
Daftar korban
Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang, AKP Isa Ansor menjelaskan korban-korban dari kecelakaan maut ini.
Berikut daftar lengkapnya:
Korban meninggal
Syaif Ali Maulana (14)
Mahmud Hanafi (16)
Sofyan (15)
"Syaif luka pada kepala, Mahmud luka hidung dan rusuk sebelah kiri sobek, Sofyan luka kepala. Mereka warga Tangerang dan Kalideres, Jakarta Barat," ucap Isa kepada Tribun Jakarta, Senin (26/11/2018).
Korban luka
Rizki Fahmi (18)
Jibril (13)
Rafia (16)
Habid Amad (14)
Labik (18)
Aqil (14)
Nawasi (27)
Radha (14)
Al-Qursy (4)
Askia (16)
Dani (14)
Fikri (13)
Rahmat (14)
Syauki (14)
Asep (14)
Dimas (15)
Alfi (13)
Nopardianto (14)
Rafi (13)
Fadli (14)
Para santri yang selamat dan mengalami luka berat sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Kota Tangerang.
"Total ada 23 korban, tiga meninggal dunia, satu masih dirawat di EMC, satu rawat jalan di RS EMC, ada yang di Sari Asih, yang lain masih pengecekan," lanjut Isa.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)