Fakta Terbaru Kasus Dana Kemah Pemuda, Dahnil Anzar sebut Sikap Kepolisian Menghina Jokowi
Fakta terbaru kasus dana Kemah Pemuda, Dahnil Anzar menyebutkan sikap pihak kepolisian justru menghina Presiden Jokowi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Fakta-fakta terbaru kasus dana Kemah Pemuda, Dahnil Anzar sebut sikap pihak kepolisian justru menghina Presiden Joko Widodo.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak tengah menjadi sorotan saat ini.
Diberitakan sebelumnya, nama Dahnil terseret dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah pada 2017 lalu.
Tak hanya Dahnil Anzar, nama Ahmad Fanani selaku Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Indonesia juga terseret dalam kasus ini.
Terkait kasus ini, istri Dahnil, Heni Novitasari sempat memberikan klarifikasi lewat Facebook pada Sabtu (24/11/2018) kemarin.
Baca: Menpora Imam Nahrawi Jelaskan Program Kemah Pemuda yang Sedang Diusut Polisi
Lewat unggahannya, Heni menjelaskan bahwa acara Kemah Pemuda Islam Indonesia tersebut merupakan inisiatif dari presiden serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Bukan hanya Pemuda Muhammadiyah, Kemenpora juga mengajak serta GP Anshor untuk membuat acara tersebut.
Berikut fakta-fakta terbaru soal kasus dan Kemah Pemuda yang melibatkan Dahnil Anzar dan Ahmad Fanani, seperti dirangkum dari Kompas.com dan Tribunnews All Network.
1. Polisi Tak Temukan Dana Penyimpangan di GP Anshor
Selain Pemuda Muhammadiyah, GP Anshor juga terlibat dalam acara akbar Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia yang diadakan di Prambanan pada 2017 lalu.
GP Anshor serta staf Kemenpora pun diperiksa pihak polisi terkait kasus dugaan penyalahgunaan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia pada 19 November 2018 lalu.
"Kita sudah periksa staf Kemenpora pada 19 November, kita periksa GP Ansor 19 November juga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Senin (26/11/2018).
Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi tidak menemukan adanya dugaan penyalahgunaan dana pada GP Anshor.
2. Dahnil Anzar Mundur dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah
Nama Dahnil Anzar Simanjutak selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, terseret kasus dugaan penyalahgunaan dana acara Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia.
Baca: Kasus Kemah Pemuda, Polisi Bakal Periksa Pihak Hotel dan Katering
Pada Senin (26/11/2018) kemarin, Dahnil pun pamit undur diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah lewat pidato yang disampaikan dalam pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
"Izinkan saya menyampaikan dalam pidato pamitan saya sebagai Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, rasa terima kasih saya kepada seluruh kader Muhammadiyah dan semangat menebarkan Ta'awun (tolong menolong)," kata Dahnil.
3. Dahnil Anzar Singgung soal Etika Pemuda Muhammadiyah
Tak hanya berpamitan, Dahnil Anzar juga menyinggung soal etika tertentu Pemuda Muhammadiyah dalam menghadapi money politic.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam acara Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ratusan kader Muhammadiyah pada Senin (26/11/2018) kemarin.
"Jadi Pak Wapres ini adalah etika pemuda Muhammadiyah, yang satu berusaha menghukum orang yang memberikan uang itu dengan menerima uangnya tapi sama sekali tidak memilihnya," singgungnya.
"Yang kedua tidak terima uang itu, kemudian juga tidak memilih orang (yang memberinya). Itu etika seluruh Kader Pemuda Muhammadiyah dalam arena muktamar," sambung Dahnil.
4. Dahnil Anzar Sebut Sikap Kepolisian Menghina Presiden Jokowi
Terkait kasus dugaan penyalahgunaan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia, Dahnil Anzar menyebut sikap kepolisian justru menghina Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, acara tersebut diikuti oleh Presiden Jokowi hingga harus mengundur jadwal.
Baca: Polisi: Hampir Separuh Penggunaan Anggaran Kemah Pemuda Islam Indonesia Fiktif
"Kegiatan itu kan melibatkan pak Presiden Jokowi. Itu justru yang terlibat dikegiatan itu. Beliau bahkan mengundur waktu kegiatan itu. Kami hanya difasilitasi untuk mengumpulkan massa pemuda Muhammadiyah kegiatan itu," kata Dahnil kepada Kompas.com saat ditemui seusai pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (26/11/2018).
"Jadi kalau pihak kepolisian justru mempermasalahkan kegiatan yang diinisiasi oleh Menpora dan pak Presiden untuk kepentingan pak Presiden justru malah pihak kepolisian sedang justru menghina presiden," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.