Menpora Imam Nahrowi Buka Suara Terkait Polemik Kegiatan Kemah Pemuda Islam
Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia pada 2017, menyisakan sejumlah polemik yang rumit. Begini klarifikasi dari Menpora Imam Nahrowi.
Penulis: Vebri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan pada 2017, menyisakan sejumlah polemik yang rumit.
Polda Metro Jaya menemukan dugaan penggunaan anggaran fiktif pada laporan pertanggungjawaban yang disusun oleh pihak Pemuda Muhammadiyah.
Dana fiktif juga ditemukan oleh pihak kepolisian di dalam anggaran APBN Kemenpora saat Kemah Pemuda Indonesia berlangsung.
Tribunnews melansir dari Kompas.com, Selasa (27/11/208), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, ditemukan unsur tindakan pidana korupsi dalam penggunaan dana kemah tersebut.
Baca: 10 Fakta Kasus Dana Kemah Pemuda yang Seret Dahnil Anzar: Klarifikasi sang Istri hingga Menpora
"Kalau uang negara itu disalahgunakan, akan timbul kerugian negara sehingga nanti bisa dikenai tipikor (tindak pidana korupsi)."
"Siapa yang bertanggung jawab? Yang bertanggung jawab oknum dalam kegiatan itu," papar Argo.
Atas kasus tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi akhirnya angkat bicara melalui akun Twitternya @imam_nahrawi.
Baca: Fakta Terbaru Kasus Dana Kemah Pemuda, Dahnil Anzar sebut Sikap Kepolisian Menghina Jokowi
Dalam cuitannya, Imam Nahrowi mengatakan, kegiatan Kemah Pemuda Islam digelar untuk mempererat tali silahturami antar pemuda Indonesia, terutama Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor.
Imam menulis, jika hajatan ini berlangsung sukses dan dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Acara Kemah Pemuda mendapat dukungan dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca: Kasus Kemah Pemuda, Polisi Kantongi Saksi Kunci yang Sebut Ada Mark-up
Pihaknya pun mendukung adanya prosedur hukum bila ada hal-hal yang terjadi di luar prosedur dan aturan yang berlaku.
Berikut rentetan cuitan Imam Nahrowi yang dilansir dari akun Twitter-nya.
"Terkait pemberitaan acara Kemah Pemuda Islam 2017 belakangan ini ada beberapa hal yg perlu saya sampaikan sekaligus pernyataan sikap dari Kemenpora."
"Acara tersebut merupakan salah satu program kepemudaan yang bersejarah untuk kita semua." (1/6)
"Kemah Pemuda Islam 2017 digelar untuk tujuan sangat baik yakni mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antar pemuda Indonesia, terutamanya Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor." (2/6)
"Kemah Pemuda Islam 2017 alhamdulillah berjalan dengan sukses dan diikuti lebih dari 20.000 pemuda."
"Acara ini juga dihadiri langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo." (3/6)
"Sebagai salah satu program kepemudaan, Kemah Pemuda Islam 2017 didukung penuh oleh anggaran Kemenpora dengan mengikuti mekanisme dan tata hukum yang berlaku, begitu juga dengan laporan penggunaan yang telah diterima pada akhir tahun lalu." (4/6)
"Kami juga akan terus berkomitmen menjadi bagian penting yang terus menjaga kebhinekaan dan NKRI."
"Jangan sampai acara yang punya tujuan baik tersebut justru kemudian menimbulkan kegaduhan."(5/6)
"Jika ada hal-hal yang terjadi di luar prosedur dan aturan yang berlaku, maka kami juga mendukung agar prosedur hukum berjalan sebagaimana mestinya." (6/6)
Adapun Kemah Pemuda Islam Indonesia digelar di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, pada 16-17 Desember 2017.
Acara digelar atas inisiasi Kemenpora dengan melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak telah diperiksa dalam kasus dugaan korupsi ini, Jumat (23/11/2018).
Pemeriksaan timses Prabowo-Sandiaga ini masih sebatas saksi bersama dengan beberapa pihak lain.
Saat menjalani pemeriksaan, Dahnil Anzar mengatakan pihaknya telah mengembalikan Rp 2 miliar ke Kemenpora.
Kepada polisi, Dahnil menyebut pengembalian tersebut atas nama Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan dana bersumber dari kas internal organisasi.
Pengembalian dilakukan sesaat sebelum pemeriksaan terhadap Dahnil dan Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Indonesia Ahmad Fanani berlangsung di Polda Metro Jaya.
(Tribunnews.com/Vebri)