6 Tahun Lalu, Habib Bahar Pernah Ditahan karena Terlibat Aksi Anarki
Enam tahun lalu, Habib Bahar pernah ditahan pihak kepolisian karena terlibat aksi anarki.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Jauh sebelum terjerat kasus ujaran kebencian, Habib Bahar atau Bahar bin Smith pernah ditahan karena terlibat aksi anarki.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Habib Bahar atau Bahar bin Smith belakangan ini menjadi sorotan setelah dirinya terjerat kasus ujaran kebencian.
Kasus tersebut bermula dari viralnya sebuah video ceramah Bahar yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Jauh sebelum Habib Bahar terjerat kasus ujaran kebencian, ia pernah ditahan karena terlibat aksi anarki pada 2012 silam.
Dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Bahar pernah memimpin aksi sweeping pada Ramadhan Juli 2012.
Baca: Dijadwalkan Diperiksa Sebagai Terlapor, Bahar bin Smith: Belum Terima Surat Panggilan
Baca: Alasan Habib Bahar bin Smith Singgung Soal Jokowi dalam Ceramahnya
Sebanyak 100 orang menyerang dan merusak Kafe De Most yang terleatk di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/7/2012) malam.
Saat itu gerombolan yang mengenakan jaket bertuliskan Majelis Pembela Rasulullah (MPR) tersebut datang mengendarai sepeda motor.
Dua saksi menuturkan gerombolan massa tersebut kemudian masuk ke dalam dan berteriak meminta kafe ditutup,
Bahkan mereka menghancurkan kaca pos keamanan menggunakan stik golf dan benda tumpul lainnya.
Habib Bahar selaku pendiri MPR kemudian ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengrusakan Kafe De Most.
Bahar ditangkap saat ia tengah konvoi bersama pengikutnya.
Terkait penangkapannya, Habib Bahar atau Bahar bin Smith mengakui perbuatannya.
"Sudah biasa dilakukan setiap bulan Ramadhan saya dan pengikut sweeping ke tempat-tempat maksiat," kata Bahar pada Minggu (29/7/2012) pada Kompas.com di Mapolrestro Jakarta Selatan.
Menurut Bahar, sudah sepantasnya tempat hiburan malam ditutup saat Ramadhan.