Pengakuan Bambang Suryo yang Diancam akan Digoreng & Dicincang Usai Bongkar Pengaturan Skor
Bambang Suryo mantan runner pengaturan skor atau match fixing sepak bola Indonesia, mengaku mendapat banyak ancaman pasca menyebut nama Vigit Waluyo.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Bambang Suryo mantan runner pengaturan skor atau match fixing sepak bola Indonesia, mengaku mendapat banyak ancaman pasca menyebut nama Vigit Waluyo dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa, beberapa waktu yang lalu.
Ancaman ini muncul setelah Bambang Suryo menyebut nama Vigit Waluyo dan beberapa inisial nama lainnya, yang ditengarai merupakan mafia sepak bola di Indonesia.
Saat ditemui di Kota Malang, Bambang Suryo mengaku mendapat banyak telepon gelap yang mengintimidasi dan bahkan juga mengancam keselamatannya.
"Ya semenjak pulang dari acara itu (Mata Najwa PSSI Bisa Apa). Mungkin sudah sekitar tujuh sampai delapan kali telepon.
Saya tahu siapa-siapa saja orangnya. Bahkan salah satunya ada dari petinggi, petinggi ini saya tidak bisa katakan, tapi saya tahu," kata Bambang Suryo, Rabu (5/12/2018).
"Kata-katanya macam-macam, saya mau dimutilasi, mau dicincang mau digoreng, banyak pokoknya," tambahnya.
Tak hanya diancam melalui telepon seluler saja, beberapa hari ini, Bambang Suryo yang mantan pengaturan skor ini juga merasakan ancaman di sekitar tempat tinggalnya.
"Tadi malam sudah ada yang mulai datang dan masuk ke daerah saya, tapi tidak sampai ke rumah. Itu saya tahunya dari security," ujar Bambang.
Meski demikian pria berkepala plontos itu mengaku tak gentar untuk membuka kasus match fixing yang kini tengah hangat-hangatnya terkuak itu.
Selain itu ia juga meminta Vigit Waluyo keluar dari persembunyianya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama ini.