Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selamat dari Pembantaian KKB, Begini Perjuangan Jimmi Seorang Pekerja Jembatan di Nduga, Papua

Selamat dari pembantaian KKB, Jimmi seorang pekerja jembatan di Nduga, Papua berjuang menyelamatkan diri dengan pura-pura mati.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Selamat dari Pembantaian KKB, Begini Perjuangan Jimmi Seorang Pekerja Jembatan di Nduga, Papua
Kompas.com/Istimewa
Selamat dari pembantaian KKB, Jimmi seorang pekerja jembatan di Nduga, Papua berjuang menyelamatkan diri dengan pura-pura mati. 

Siahaan mengatakan adik iparnya baru saja bergabung dengan PT Istaka Karya sebagai mandor (kepala tukang) untuk pembangunan jembatan di Nduga.

Kini Siahaan telah memberikan informasi kepada sanak keluarga mereka di Balige, Sumatra Utara bahwa Jimmi selamat.

Diketahui, Jimmi merupakan ayah dari 4 orang anak.

Baca: Fadli Zon: Pembantaian 31 Pekerja Bentuk Kegagalan Pemerintah Menjamin Keamanan di Papua

“Kini keluarga besar kami sudah lega. Begitu mengetahui dia selamat. Terima kasih Tuhan Yesus. Mukjizat mu selalu kamu berikan kepada kami. Terima kasih Tuhan,” ucapnya.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi mendapat beberapa keterangan dari Jimmi.

Berdasarkan keterangan itu, Sabtu (1/12/2018) seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja.

Hari itu mereka libur sebab sedang ada upacara peringatan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM).

Berita Rekomendasi

Upacara tersebut dilakukan oleh KKB dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama rakyat.

Kemudian, Minggu (2/12/2018) KKB mendatangi Kamp PT Istaka Karya dan memaksa semua 25 karyawan keluar dan dibawa ke bukit puncak Kabo.

“Sekira pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKB bersenjata campuran standar militer,” ungkapnya, mengutip Kompas.com.

Mereka digiring berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat.

Di tengah perjalanan mereka dipaksa berjalan dalam keadaan jongkok dengan formasi barisan 5 saf.


“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka kemudian secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” ungkap Aidi, sebagaimana disampaikan Jimmi.

Setelah itu KKB meninggalkan para korban dan melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas