Fakta Terbaru Kasus Pembakaran Polsek Ciracas, Minta Pedagang Tutup hingga Keterlibatan TNI
Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dirusak dan dibakar sekelompok massa pada Selasa (11/12/2018). Berikut fakta terbarunya
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
3. Rumah Pengeroyok Diobrak Abrik Orang Tak Dikenal
Holuan Hutapea (63) tak menyangka, puluhan orang tak dikenal (OTK) menyatroni rumahnya untuk mencari anaknya Iwan.
Iwan sendiri merupakan satu diantara beberapa tukang parkir yang ikut dalam aksi pengeroyokan dua anggota TNI di Pertokoan Arundina belum lama ini.
Baca: Kapolsek Turut Jadi Korban, Berikut Daftar Nama Korban Perusakan Mapolsek Ciracas
Saat TribunJakarta.com mencoba menyambangi rumahnya di daerah Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, ia nampak masih shock dan kaget atas peristiwa yang menimpanya pada Selasa (11/12/2018) lalu.
Dengan nada pelan, ia menuturkan, rumahnya disatroni sejumlah OTK sebanyak empat kali dalam rentang waktu 10 jam.
"Pertama datang itu pukul 12.00 WIB, ada enam orang datang nyari anak saya. Kemudian terakhir sekira pukul 22.00 WIB, datang lagi 40 orang," ucapnya, Rabu (12/12/2018).
"Kalau yang kedua dan ketiga saya lupa berapa orang dan jam berapa," tambahnya.
Baca: Polisi Masih Data Kerugian Akibat Perusakan dan Pembakaran Mapolsek Ciracas
Holuan menceritakan, saat puluhan OTK mendatangi rumahnya sekira pukul 22.00 WIB, ia sedang berada di depan rumah, berbincang bersama para tetangganya.
Namun, tiba-tiba terdengar suara ribut dari kejauhan yang meminta sejumlah warga di sekitar rumah Holuan untuk segera masuk dan menutup pintu rumah mereka.
"Jadi jarak sekira 100 meter mereka datang dan menyuruh tetangga sekitar sini masuk rumah. Mereka bawa kayu dan besi," ujarnya.
Tak lama berselang, raut wajah Holuan tiba-tiba berubah. Ia nampak ketakutan saat menceritakan rumahnya didobrak dan diobrak-abrik oleh puluhan orang tersebut.
Baca: Suasana Mencekam Saat Perusakan dan Pembakaran Mapolsek Ciracas
"Sampailah mereka di depan saya dan bertanya apa benar ini rumah Iwan, lalu saya jawab iya. Setelah itu, mereka langsung memaksa saya masuk (ke rumah tetangga di depan rumahnya) lalu mendobrak pintu dan mengobrak-abrik seisi rumah saya," kata dia.
Sekitar 10 menit lamanya, puluhan OTK itu mengobrak-abrik rumah milik Holuan untuk mencari Iwan.
Tak hanya perabotan rumah tangga dan barang elektronik yang rusak akibat kejadian itu, warung milik Holuan pun turut menjadi sasaran amuk massa.