Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan di Papua, TNI-POLRI Ungkap Identitas Panglima & Tanggapan Wiranto
Berikut 3 Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan di Papua, TNI-POLRI Ungkap Identitas Panglima Tertinggi KKB dan Ini Kata Menko Polhukam Wiranto
Penulis: Umar Agus W
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Mengutip dari Tribun Jakarta, Wiranto mengatakan akan lebih baik jika KKB iti secara sadar kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Kalau bisa ya diselesaikan secara baik, dengan sadar mereka bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi,” ungkap Wiranto ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Namun Wiranto mengatakan tak ada pilihan lain bagi negara untuk bertindak tegas jika KKB di Papua sampai mengorbankan banyak masyarakat dan mengganggu stabilitas nasional.
Baca: Pengakuan Seorang Korban Selamat Mengenai Deretan Kekejaman KKB Terhadap Pekerja di Nduga
Ia menegaskan bahwa jika belum ada tanda-tanda yang bagus untuk menyelesaikan masalah itu secara baik maka negara melalui TNI akan terus mengejar dan menghabisi KKB itu.
“Terus kita kejar dan habisi, tak boleh ada kekuatan bersenjata yang tidak sah dan kerjanya hanya membunuh dan mengacau di masyarakat, jangan sampai ganggu kepentingan dan persatuan negara,” tegas Wiranto.
Mantan panglima TNI itu menegaskan bahwa kondisi yang terjadi saat ini dimulai sendiri oleh KKB tersebut.
“Hal itu inisiatif mereka yang melakukan pembunuhan brutal, jadi tindakan benar jika TNI hingga kini terus memburu mereka,” pungkas Wiranto.
3.KKB Peroleh Senjata Dari Papua Nugini dan Filipina
Mabes Polri memastikan senjata yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pasok dari Papua Nugini dan juga Filipina.
Dari hasil penyelidikan yang senjata yang digunakan berasal dari pasar gelap.
Selain di pasok dari Papua Nugini dan Filipina, senjata tersebut juga senjata dari hasil rampasan petugas di Papua.
"Senjata-senjata tersebut didapat dari jalur penyelundupan secara gelap. Yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG maupun di wilayah Filipina khususnya Filipina Selatan," papar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat mengutip dari Kompas Tv pada Jumat (14/11/2018) pukul 09.00 WIB.
Baca: Video KKB Papua Peringatkan Jokowi Lewat Surat Terbuka: Tuan Presiden, Perang Tak akan Berhenti
Untuk diketahui, PNG menjual senjata di perbatasan Papua melalui jalur darat, sementara di Filipina menggunakan jalur laut.
"Sementara jika di Filipina jalur masuknya senjata tersebut melalui jalur laut. Sedangkan di PNG jalur yang dilalui melalui jalur darat," tegas Dedi Prasetyo.
Sedikitnya 25 pucuk senjata beragam merek berhasil dimiliki kelompok bersenjata.
Dari 25 merek tersebut yang paling banyak adalah senjata jenis laras panjang.
Tim juga masih mengejar kelompok bersenjata yang bersembunyi di hutan di Papua.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)