Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Jelang Hari Ibu 22 Desember Besok, Ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya

Hari Ibu jatuh pada 22 Desember 2018 besok, satu hari jelang hari ibu tersebut ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya Kelak

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Jelang Hari Ibu 22 Desember Besok, Ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya
wobm.com
Hasil Survey Harapan Seorang Ibu terhadap Anaknya 

Hanya para ibu di Jepang yang berharap anak mereka jadi orang yang punya pendirian atau pendapat sendiri (72,3 persen).

Sementara itu dari sejarah hari ibu telah diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember bertepatan pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

HAri ibu
HAri ibu (fashionlady.in)

Mengutip dari wikipedia, tanggal 22 desember dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Namun kini, nilai itu telah berubah, Hari ibu diperingati untuk menyatakan rasa cinta dan kasih terhadap kaum ibu.

Biasanya dirayakan dengan menyelenggarakan berbagai acara seperti lomba memasak, merangkai bunga atau peragaan busana menggunakan kebaya.

Terinspirasi dari Pahlawan Wanita Abad ke -19 Awalnya, Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.

Baca: Hari Ibu - Kisah 4 Seleb yang Berjuang Demi Anaknya, Polisikan Netizen Hingga Jadi Korban Penipuan

Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Berita Rekomendasi

Terletak di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta, kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912.

Hal ini terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.

Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas