Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terbaru Tsunami Banten dan Lampung, Sirine Peringatan Tsunami Kembali Terdengar

Sirine peringatan tsunami kembali terdengar di Pandeglang, Banten. Sutopo mengatakan, tidak ada peringatan tsunami lanjutan dari BMKG.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kabar Terbaru Tsunami Banten dan Lampung, Sirine Peringatan Tsunami Kembali Terdengar
ACT
Sirine peringatan tsunami kembali terdengar di Pandeglang, Banten. Sutopo mengatakan, tidak ada peringatan tsunami lanjutan dari BMKG. 

TRIBUNNEWS.COM - Sirine peringatan tsunami kembali terdengar di Pandeglang, Banten.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tidak ada peringatan tsunami lanjutan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca: Hilang Seusai Tsunami, Vokalis Grup Band Seventeen: Minta Doanya Agar Istri Saya Cepat Ketemu

Baca:  Basis dan Manajer Grup Band Seventeen Meninggal Dunia, 'Minta Ikhlasnya Buat Orang-orang Tersayang'

Sutopo menjelaskan jika sirine yang terdengar bukan dari aktivitas BMKG ataupun BNPB.

"Tidak ada warning (tsunami lanjutan) dari BMKG," jelas Sutopo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Baca: Kini Tinggal Kenangan, Ini Deretan Foto AA Jimmy Sebelum Meninggal Karena Tsunami Tanjung Lesung

"Adanya sirine tsunami di Teluk Labuhan, Kecamatan Labuhan, Kabupaten Pandenglang yang tiba-tiba bunyi sendiri bukan dari aktivasi BMKG atau BNPB," terang Sutopo.

"Kemungkinan ada kerusakan teknis sehingga bunyi sendiri," papar Sutopo.

Sutopo mengatakan jika shelter tsunami penuh dengan pengungsi akibat sirine peringatan tsunami berbunyi.

Baca: TNI dan BNPB Survei Pemetaan Wilayah Terdampak Tsunami Selat Sunda

Berita Rekomendasi

"Banyak warga mengungsi mendengar sirine. Shelter tsunami juga penuh oleh pengungsi," kata dia.

Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 10.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 62 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 20 orang hilang.

Kerugian fisik akibat tsunami tersebut, meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

Rilis yang diterima Tribunnews.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data tersebut akan terus bertambah.

Baca: Jadi Korban Tsunami Banten Saat Manggung di Tanjung Lesung, Ifan Seventeen: Doakan Istri Saya

"Data korban jiwa dan kerusakan akan bertambah, mengingat belum semua wilayah belum dapat di data," ujar Sutopo.

Saat ini petugas masih terus melakukan pendataan, baik korban jiwa maupun kerugian.

Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tak beraktivitas di sekitar kawasan Selat Sunda.

Baca: Update Tsunami Terjang Pantai Banten dan Lampung, Puluhan Orang Meninggal dan Dua Mobil Terdampar

"Kita tunggu update status anak (gunung) Krakatau apakah ada peningkatan (aktivitas vulkanik). Kalau ada peningkatan ya tentunya kita harus kita waspadai," kata Rahmat dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas