Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Letusan Gunung Anak Krakatau Hingga Mencapai Status Siaga

Berikut perjalanan letusan Gunung Anak Krakatau selama erupsi hingga mencapai status siaga yang terjadi pada Kamis (27/12/2018) pagi.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Perjalanan Letusan Gunung Anak Krakatau Hingga Mencapai Status Siaga
Twitter/Sutopo_PN
Terancam Akan Erupsi Dengan Kekuatan yang Lebih Dahsyat, Status Gunung Anak Krakatau Masuki Siaga Level III 

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Anak Krakatau berubah menjadi status siaga pada Kamis (27/12/2018) pagi.

Berdasarkan laporan dari aktivitas vulkanik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau sudah berubah menjadi siaga level 3.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengatakan, Gunung Anak Krakatau rupanya sudah menunjukan aktivitas sejak bulan Juni 2018.

Berikut perjalanan letusan Gunung Anak Krakatau selama erupsi hingga mencapai status siaga dilansir Tribunnews.com dari akun Instagram @kabargeologi:

1. Erupsi Sejak Juni 2018

Sejak Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mulai aktif kembali.

Baca: Material Gunung Anak Krakatau di Perairan Kepulauan Seribu Akan Dimanfaatkan untuk Urukan

Gunung Anak Krakatau memasuki fase erupsi pada bulan Juli 2018.

Berita Rekomendasi

Saat ini, ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai 338 meter diatas permukaan laut (mdpl) dibandingkan dengan tahun 2017 yang ketinggiannya hanya 305 mdpl.

Terdapat tiga pulau di komplek Gunung Anak Krakatau.

Diantaranya yaitu Rakata (selatan), Sertung (barat laut), dan Panjang (timur laut).

Baca: Kisah Mencekam Warga Pulau Sebesi yang Terkurung Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau

2. Mengalami Letusan Strombolian pada 15 Desember 2018

Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini berupa letusan-letusan Strombolian, yaitu berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

Nama Strombolian diadopsi dari letusan gunung berapi Stromboli di Italia.

Letusan tipe ini tidak terlalu kuat, tetapi bersifat terus menerus, berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta tak dapat diperkirakan kapan berakhir.

Baca: Gunung Anak Krakatau Siaga, Menhub: Penerbangan dan Pelayaran Belum Bermasalah

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas