Fakta dan Tanggapan Terbaru Tsunami Selat Sunda, 426 Meninggal Hingga Pernyataan Ignasius Jonan
Korban bencana tsunami yang melanda Selat Sunda terus bertambah hingga Jumat (28/12/2018), pukul 13.00 WIB. Berikut fakta dan tanggapan terbarunya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Dampak bencana tsunami Selat Sunda melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Sedangkan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka.
Tercatat 20 orang meninggal dunia, 247 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak.
Baca: Ifan Seventeen Ceritakan 3 Penyelamat Hidupnya saat Tsunami Melanda: Hanya Allah yang Bisa Membalas
Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.
Tercatat 116 orang meninggal dunia, 279 orang luka-luka, dan 1.373 orang mengungsi.
Sedangkan di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.
Berikut fakta dan tanggapan terbaru tsunami yang menerjang Selat Sunda dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Korban Tewas Bertambah
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 426 orang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda.
Baca: Ada Data Ganda, BNPB Catat Angka Korban Tewas Akibat Tsunami Selat Sunda Turun Jadi 426 Orang
Data tersebut merupakan data terbaru yang dikeluarkan pada Jumat (28/12/2018) pukul 13.00 WIB.
"Tsunami yang menerjang lima kabupaten di Banten dan Lampung, mengakibatkan sebanyak 426 orang meninggal dunia," ujar Sutopo Purwo Nugroho terkait penanganan tsunami Selat Sunda, di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).
Sutopo menjelaskan, bahwa ada penurunan data korban yang meninggal dunia, karena terdapat beberapa jenazah yang teridentifikasi ganda di sejumlah posko tanggap darurat.
"Mengapa penurunan (jenazah korban), setelah kita lakukan cross check berdasarkan identitas korban meninggal, ada beberapa korban yang didata double (ganda)," ujar Sutopo.
Baca: Calon Pemain Timnas U-13 Jadi Korban Tsunami Banten, Kini Hidupnya Sebatang Kara