8 Fakta Kelompok Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora, Tega Mutilasi Warga hingga Serang Polisi
Dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut delapan fakta terkait kelompok teroris Ali Kalora.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
4. Tega Mutilasi Warga
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Timur, kelompok teroris pimpinan Ali Kalora ini diduga merupakan pelaku yang memutilasi Ronal Batua alias Anang (39), warga Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulteng.
Korban yang bekerja sebagai penambang emas tradisional di Desa Salubanga itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Kepala dan badannya ditemukan terpisah berjarak puluhan meter.
“Pelaku adalah kelompok DPO (Daftar Pencarian Orang) MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora cs,” kata Kepala Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Baca: Polri Terjunkan Pasukan Perang Hutan Buru Kelompok Teroris Ali Kalora
5. Menyerang Polisi
Selain tega memutilasi warga, kelompok teroris pimpinan Ali Kalora ini juga melakukan penyerangan kepada polisi.
Mereka menembak dua anggota polisi yang tengah membawa jenazah Ronal Batua alias Anang (39), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulteng pada Senin (31/12/2018).
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan hingga menyebabkan Bripka Andrew dan Bripda Baso terluka.
6. Orang Paling Diburu Satgas Tinombala
Serangkaian kasus di atas menjadikan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora kini menjadi orang yang paling diburu Satgas Tinombala.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Polri melalui Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah masih mengejar para anggota MIT.
“Mereka (Kelompok MIT) yang aktif di hutan dan terus dikejar oleh Satgas dan diimbau untuk menyerahkan diri,” kata Dedi dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/1/2019).