Tanggapan Beberapa Pihak soal Teror di Rumah 2 Pimpinan KPK, Jokowi: Tidak Ada Toleransi!
Teror bom yang terjadi di rumah dua pimpinan KPK mendapat tanggapan dari beberapa pihak, termasuk Presiden Jokowi yang menyebut 'tidak ada toleransi'.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
2. Antasari Azhar
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar memberi tanggapan tentang adanya teror bom di rumah dua pimpinan KPK.
Antasari Azhar mengaku prihatin terhadap adanya teror tersebut.
"Astaghfirullah, KPK kok masih diserang terus sih? Saya pikir dengan memenjarakan saya selesai, rupanya masih ada juga," kata Antasari di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/1/2019), mengutip Kompas.com.
Antasari mengatakan, teror seperti ini memang kerap diterima jajaran KPK sejak dulu, termasuk terhadap dirinya.
Ia merasa dikriminalisasi atas kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
Namun, ia berpesan kepada seluruh jajaran KPK untuk tidak takut menghadapi teror dan intimidasi.
Ia yakin, KPK tak bisa diteror.
"Dulu waktu saya masuk (penjara), saya katakan walau saya masuk hari ini, berantas korupsi jangan berhenti. Jalan terus, makanya KPK tidak bisa diteror, KPK tidak akan bisa diteror," kata Antasari.
Menurut dia, teror yang dialami penyidik atau pimpinan KPK biasanya berkaitan dengan kasus tertentu yang sedang ditangani lembaga tersebut.
"Mungkin ada yang mau dibuat KPK, mereka tahu sehingga melakukan tindakan seperti ini, sehingga KPK tidak bergerak. Bisa saja, kan," kata dia.
Baca: Polisi Belum Periksa Ketua KPK Terkait Teror Bom Molotov
3. Staf Khusus Presiden
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Saptopribowo juga beri tanggapan soal teror bom ini.
Johan menyesalkan teror yang dilayangkan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.